Tapin (ANTARA) - Pelajar Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al Islami Nurul Husna Irawan memperkenalkan kain sasirangan khas Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan ke kancah internasional saat mengikuti School of Diplomacy di Kota Manila, Filipina.
Nurul mengatakan, melalui program "Sekolah Kita" pada 15-21 Agustus ia mengikuti kegiatan tersebut dan sudah mengenalkan serta mempromosikan budaya Indonesia lewat produk Kelompok Cintawari Sasirangan Tapin yang menampilkan motif kesenian dan kebudayaan khas daerah Kabupaten Tapin.
"Kami mengenalkan sasirangan saat expo dan pertunjukan budaya di Mall of Asia serta saat pertemuan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila," ujar Nurul saat dikonfirmasi di Rantau, Tapin, Senin.
Agar melekat di ingatan, Nurul memberikan cinderamata sasirangan khas Tapin itu kepada para pihak yang berpartisipasi. Misalnya kepada Lyceum of the Philippines University (LPU) College of The Internasional Relations Maria, Dean Profesor University of the Philippines Diliman Henelito A Sevilla hingga ke pihak KBRI di Manila.
Terus dikatakannya, Sasirangan Tapin milik kelompok Cintawari, dan mendapatkan respon yang baik oleh para pihak yang ditemuinya selama mengikuti program Pemuda Indonesia di Manila.
"Untuk sasirangan Cintawari Ibu Maria (LPU College of The Internasional Relations) bilang, "wonderful its beautiful color" dia suka," ujar Nurul menirukan kalimat pujian itu.
Nurul tak sendiri, dalam program Sekolah Diplomasi Manila 2023 ini dikirim 30 delegasi terbaik Indonesia untuk ikut andil dan belajar memperkenalkan keanekaragaman budaya Nusantara di kancah Internasional.
Diketahui, program ini adalah proyek untuk mendorong pemberdayaan inklusif untuk pemuda Indonesia yang berusia 16-30 tahun menjadi bagian dari pemuda pembuat perubahan di tingkat nasional dan internasional.
"Hubungan diplomasi di dunia internasional telah berkembang, demikian peran pemuda memainkan peran penting dalam mempercepat diplomasi Indonesia melalui people to people diplomacy," ujar Nurul.