Bengkulu (Antara) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Bengkulu Maryana mengatakan para pria di daerah itu masih enggan menjadi peserta KB vasektomi dengan berbagai alasan.
"Jumlah pengguna vasektomi masih kecil karena alasan takut sampai enggan karena masih hal baru," kata Maryana saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BKKBN Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Rabu.
Ia mencontohkan pada 2014 BKKBN Provinsi Bengkulu menargetkan sebanyak 197 orang, hanya teralisasi sebanyak 50 persen.
Sementara realisasi akseptor KB baru pada 2014 tercapai 99,15 persen atau sebanyak 96 ribu peserta dari target 97 ribu peserta.
"Tahun ini kami targetkan 51 ribu akseptor baru dan 242 ribu peserta KB aktif," ucapnya.
Ia mengatakan pada tahun ini BKKBN mengurangi metode kontrapsi jangka pendek dan mengarahkan ke metode kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan spiral.
Program pemasangan implan juga didukung Pemprov Bengkulu dengan mengalokasikan dana Rp1 miliar pada 2015 untuk pemasangan 10.000 implan.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah saat membuka Rakorda itu mengatakan pemerintah daerah terus berkomitmen mendukung gerakan KB dan peningkatan kualitas keluarga di daerah ini.
"Tahun ini target 10.000 pemasangan implan, akan ditambah menjadi 20 ribu pada tahun depan," ucapnya.
Junaidi juga mengajak pemerintah kabupaten dan kota untuk mengalokasikan anggaran dari APBD masing-masing untuk program KB.
Bila tiap daerah mengalokasikan dana untuk pemasangan 2.000 implan, maka dari 10 kabupaten dan kota akan teralisasi pemasangan implan sebanyak 20.000.
"Maka pemasangan implan bisa mencapai 40.000 pada tahun 2016, ini sangat membantu," katanya. ***4***