Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Bengkulu tidak hanya memiliki keanekaragaman flora yang melimpah. Tradisi dan budaya di Bengkulu juga beragam karena perpindahan penduduk.
Penelitian yang ditulis Lindayanti di Jurnal Humaniora 2006 berjudul “Menuju Tanah Harapan: Kolonisasi Orang Jawa di Bengkulu” menyebut terjadi dua periode migrasi. “Pada masa percobaan kolonisasi dan masa kolonisasi setelah 1930,” tulis Lindayanti diakses ANTARA News Bengkulu, Kamis.
Perpindahan penduduk ini, menurut Lindayanti, terjadi karena kebijakan kolonial Belanda mengenai kebutuhan tenaga kerja dan perluasan lahan pertanian. Kebijakan serupa ini kemudian diteruskan setelah merdeka. Bengkulu masih menjadi tujuan untuk program transmigrasi.
Baca juga: Disnaker: Tujuh perusahaan di Bengkulu telah selesaikan THR pegawai
Baca juga: Ustadz daerah transmigrasi Lunang Silaut dapat penghargaan Mendes PDTT
Generasi yang bertahan salah satunya terlihat di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, Desa Tanjung Beringin dihuni 1.166 orang.
Desa ini sempat direkam YouTube Ono Ndeso. Dalam unggahannya, si pemilik akun YouTube sempat mewawancari penghuni Desa Tanjung Beringin.
Potret transmigrasi warga Pulau Jawa di Rejang Lebong
Kamis, 7 September 2023 13:52 WIB 4341