Disnakertrans Rejang Lebong lakukan pembinaan 18 lokasi transmigrasi

Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini masih melakukan pembinaan terhadap 18 lokasi transmigrasi di wilayah itu yang terakhir menjadi lokasi penempatan pada 2016 lalu.

Kepala Disnakertrans Rejang Lebong M Andhy Afriyanto saat dihubungi di Rejang Lebong, Kamis (11/12), mengatakan Kabupaten Rejang Lebong menjadi salah satu lokasi penempatan transmigrasi oleh pemerintah pusat tersebar di Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Sindang Beliti Ilir (SBI), Bermani Ulu Raya, Curup Utara dan Kecamatan Kota Padang.

"Program transmigrasi di Kabupaten Rejang Lebong ini dilaksanakan sejak tahun 1983 hingga 2016 lalu. Walaupun dari beberapa lokasi transmigrasi ini sudah menjadi desa mandiri, namun mereka tetap kita lakukan pembinaan," kata dia.

Dia menjelaskan, jumlah warga transmigrasi yang menempati 18 lokasi di Kabupaten Rejang Lebong tersebut saat ini mencapai 10.162 jiwa atau 2.577 kepala keluarga (KK).

"Peserta transmigrasi yang menempati 18 lokasi ini terdiri dari tujuh lokasi transmigrasi umum, delapan transmigrasi potensial, dan tiga transmigrasi swakarsa mandiri. Mereka ini umumnya berasal dari sejumlah daerah di Pulau Jawa," terangnya.

Menurut dia, seiring dengan kemajuan daerah beberapa lokasi transmigrasi di Kabupaten Rejang Lebong telah berubah menjadi desa mandiri seperti yang ada di wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding meliputi Desa Blumai I dan Blumai II, Taktoi, Taba Tinggi, dan Air Kati.

Selanjutnya di wilayah Kecamatan Kota Padang ialah Desa Derati, Tanjung Gelang, dan Lubuk Mumpo juga telah menjadi desa mandiri, dan tidak kalah dengan desa-desa lainnya.

"Untuk di Desa Tanjung Gelang pada tahun 2025 ini menjadi salah satu lokasi program cetak sawah baru oleh pemerintah pusat dengan luasan mencapai 1.057 hektare. Sedangkan di wilayah transmigrasi UPT Bukit Merbau di Kecamatan PUT Pemkab Rejang Lebong membangun jalan 1,4 kilometer, termasuk pembangunan bidang lainnya," demikian M Andhy Afrianto.