Peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono mengatakan persaingan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra untuk memperebutkan elektabilitas tertinggi semakin ketat.
Menurut hasil survei versi Voxpopuli Research Center yang dirilis di Jakarta, Jumat, PDIP masih mempertahankan peringkat pertama dengan elektabilitas sekitar 17,4 persen, disusul Gerindra dengan 17,0 persen.
Baca juga: Gerindra: Prabowo berkomitmen perjuangkan disabilitas dan UMKM
Menurut hasil survei versi Voxpopuli Research Center yang dirilis di Jakarta, Jumat, PDIP masih mempertahankan peringkat pertama dengan elektabilitas sekitar 17,4 persen, disusul Gerindra dengan 17,0 persen.
Baca juga: Gerindra: Prabowo berkomitmen perjuangkan disabilitas dan UMKM
Prijo menilai elektabilitas PDIP belum sepenuhnya pulih ke posisi seperti awal tahun setelah sempat merosot usai heboh Piala Dunia U-20. Sebaliknya, Gerindra masih menikmati lonjakan elektabilitas dan terus mendekati posisi PDIP.
"Persaingan PDIP dan Gerindra makin ketat, sedangkan partai-partai lain masih stabil elektabilitasnya," kata Prijo dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Menurut Prijo, ketatnya persaingan dua partai besar pendukung pemerintah itu menunjukkan bekerjanya coattail effect (kecenderungan seorang pemimpin partai politik populer untuk menarik suara kandidat lain) dari pencapresan.
"Menguatnya elektabilitas Prabowo Subianto disertai dengan kenaikan signifikan Gerindra sebagai partai utama pengusung Menteri Pertahanan itu," jelas Prijo.
Baca juga: Survei: Prabowo ungguli Ganjar secara head-to-Head
Prijo mengatakan elektabilitas Gerindra yang semula terpaut hingga 5 persen dengan PDIP, kini semakin ketat menempel PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.
"Anjloknya elektabilitas Ganjar pada survei bulan April memerlukan pemulihan berbulan-bulan dan berdampak pada stagnannya PDIP," ujarnya.
Praktis PDIP dan Gerindra kini menjadi poros utama yang berpeluang membentuk poros koalisi yang saling berhadapan pada Pilpres 2024.