Museum Nasional mulai proses inventarisasi koleksi pascakebakaran
Selasa, 19 September 2023 14:49 WIB 887
Jakarta (ANTARA) - Museum Nasional mulai melakukan proses inventarisasi pencatatan atau pendaftaran terhadap koleksi dan benda bersejarah pasca-kebakaran yang menimpa Gedung A pada Sabtu (16/9) malam.
“Kami melakukan inventarisasi untuk memastikan setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan,” kata Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Mahendra menjelaskan Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) pada Senin (18/9) menerima laporan awal dari hasil proses penyelidikan pihak kepolisian terkait sumber awal api.
Baca juga: Polisi akui sulit identifikasi benda sejarah di Museum Nasional yang terbakar
Diketahui bahwa api berasal dari belakang Gedung A Museum Nasional sehingga kebakaran tidak dimulai dari dalam gedung, namun imbasnya menyebabkan beberapa ruangan di bagian belakang Gedung A terkena dampak.
Ia mengatakan proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah dari Gedung A Museum Nasional pun berjalan lancar dan dilaksanakan dengan sangat hati-hati.
Hampir 100 orang dikerahkan dalam bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) guna menyelamatkan artefak berharga dan sejarah yang ada di dalam Gedung A.
Beberapa langkah dan tindakan juga telah dilakukan, kata dia, antara lain pembentukan tim investigasi dan evakuasi lintas unit, penutupan enam ruangan yang terdampak oleh Puslabfor, serta penutupan terbatas pada satu ruangan terdampak untuk investigasi lebih lanjut.
Baca juga: Museum Nasional Indonesia fokus amankan benda sejarah
“Sedangkan proses evakuasi dan pemindahan koleksi benda bersejarah perlahan dilakukan pada kelima ruangan lainnya,” ujar Mahendra.
Dari proses evakuasi koleksi ke ruang penyimpanan hingga proses inventarisasi, kata dia, diketahui bahwa beberapa benda diantaranya tidak mengalami kerusakan atau utuh. Sedangkan yang lain mengalami tingkat kerusakan bervariasi.
Proses evakuasi dilakukan dengan mengerahkan tim tenaga ahli khusus untuk mengangkat puing dengan diawasi dan diarahkan oleh tim evakuasi koleksi agar dapat mencermati dan mengambil tindakan yang tepat perihal pengangkatan koleksi sejarah maupun material bangunan yang terbakar.
“Kami melakukan inventarisasi untuk memastikan setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan,” kata Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Mahendra menjelaskan Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) pada Senin (18/9) menerima laporan awal dari hasil proses penyelidikan pihak kepolisian terkait sumber awal api.
Baca juga: Polisi akui sulit identifikasi benda sejarah di Museum Nasional yang terbakar
Diketahui bahwa api berasal dari belakang Gedung A Museum Nasional sehingga kebakaran tidak dimulai dari dalam gedung, namun imbasnya menyebabkan beberapa ruangan di bagian belakang Gedung A terkena dampak.
Ia mengatakan proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah dari Gedung A Museum Nasional pun berjalan lancar dan dilaksanakan dengan sangat hati-hati.
Hampir 100 orang dikerahkan dalam bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) guna menyelamatkan artefak berharga dan sejarah yang ada di dalam Gedung A.
Beberapa langkah dan tindakan juga telah dilakukan, kata dia, antara lain pembentukan tim investigasi dan evakuasi lintas unit, penutupan enam ruangan yang terdampak oleh Puslabfor, serta penutupan terbatas pada satu ruangan terdampak untuk investigasi lebih lanjut.
Baca juga: Museum Nasional Indonesia fokus amankan benda sejarah
“Sedangkan proses evakuasi dan pemindahan koleksi benda bersejarah perlahan dilakukan pada kelima ruangan lainnya,” ujar Mahendra.
Dari proses evakuasi koleksi ke ruang penyimpanan hingga proses inventarisasi, kata dia, diketahui bahwa beberapa benda diantaranya tidak mengalami kerusakan atau utuh. Sedangkan yang lain mengalami tingkat kerusakan bervariasi.
Proses evakuasi dilakukan dengan mengerahkan tim tenaga ahli khusus untuk mengangkat puing dengan diawasi dan diarahkan oleh tim evakuasi koleksi agar dapat mencermati dan mengambil tindakan yang tepat perihal pengangkatan koleksi sejarah maupun material bangunan yang terbakar.