14 saksi telah diperiksa terkait kematian Brigadir SH
Selasa, 26 September 2023 10:07 WIB 791
Bersimbah Darah
Brigadir SH pertama kali ditemukan bersimbah darah oleh Briptu K, yang saat itu sedang bermaksud memanggil Brigadir SH untuk makan siang. Brigadir SH tergeletak bersimbah darah di kasur dan ditemukan senjata api jenis pistol tak jauh dari tubuhnya.
Kapolda Kalimantan Utara Irjen Polisi Daniel Adityajaya saat kejadian tersebut sedang ada kepentingan dinas di Jakarta.
"Sebelumnya saksi K ini memfoto makanan yang dia masak untuk dikirim ke korban, tetapi tidak jadi dikirim. Dia sendiri yang mendatangi kamar korban untuk mengajaknya makan. Pas dicek, korban dalam kondisi bersimbah darah dan si K langsung menghubungi pihak dokkes, spripim, dan penjagaan piket," ungkap Kabid Humas.
Baca juga: Sahroni: Usut kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara tanpa kejanggalan
Tim Dokkes yang datang mengecek kondisi korban dan bermaksud melakukan penyelamatan. Namun, hasil pengecekan detak nadi di pergelangan tangan dan detak jantung, leher, dan pupil mata, disimpulkan korban sudah meninggal dunia.
"Kemudian tim Ditreskrimum dan Bid-Propam melakukan olah TKP," tambahnya.
Dari hasil penyelidikan, tambah Kabid Humas, tidak ada suara ledakan yang terdengar oleh anggota Polri lainnya di rumah jabatan kapolda.
Baca juga: Polisi musnahkan 20 pucuk senjata api rakitan dari masyarakat
Kabid Humas juga meluruskan pernyataan sebelumnya yang menyebut kematian Brigadir SH karena kelalaian. Menurutnya, pernyataan tersebut adalah asumsi awal.
"Saat ini proses penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya terus berkembang. Tentunya bukan ranah kami untuk menyampaikan, tetapi ahli nanti yang akan menyampaikannya," kata Budi Rachmat.
Berdasarkan hasil autopsi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Jawa Tengah disebutkan Brigadir SH meninggal dunia karena luka tembak pada dada sebelah kiri hingga mengenai jantung dan paru-paru.
Jenazah Brigadir SH telah dimakamkan di kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah.