Ketua MPR setuju ada bank tanah untuk atasi konflik agraria
Selasa, 26 September 2023 16:25 WIB 1068
Lebih lanjut, dia mengatakan pengelolaan tanah akan selalu menghadirkan potensi persoalan, karena kebutuhan lahan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan berbanding terbalik dengan ketersediaan sumber daya tanah yang semakin menyusut.
Sebagai gambaran, dalam kurun waktu tahun 2010 hingga 2020, angka pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata mencapai 1,25 persen.
Sementara itu, sumber daya tanah tetap konstan, sehingga kemampuan daya dukung untuk menopang kebutuhan manusia terus menyusut; baik ketersediaan lahan untuk pemenuhan kebutuhan papan, ketersediaan lahan produktif untuk memenuhi kebutuhan pangan, maupun ketersediaan lahan industri untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: PPPBS audiensi ke Komnas Ham RI terkait konflik agraria di Mukomuko
Baca juga: Konflik agraria, petani di Mukomuko Bengkulu rawan dikriminalisasi
"Sehingga, keberadaan bank tanah diperlukan sebagai instrumen Pemerintah untuk menjamin ketersediaan tanah bagi kepentingan umum, sosial, pembangunan nasional, pemerataan ekonomi, konsolidasi lahan, serta reformasi agraria," jelasnya.
Bamsoet menambahkan saat ini masih ada berbagai pandangan kontra terhadap kehadiran bank tanah yang pada umumnya terbagi dalam tiga persoalan.
Pertama, tumpang tindihnya regulasi yang ada. Kedua, belum adanya peraturan teknis yang lebih detail untuk penerapan operasional di daerah. Ketiga, pembentukan bank tanah belum tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat, sehingga menimbulkan asumsi dan persepsi yang beragam.
"Untuk menjawab ketiga persoalan tersebut, titik tekannya yakni dengan mengedepankan prinsip bahwa kehadiran bank tanah harus menjadi bagian dari solusi untuk menjawab berbagai persoalan agraria dan bukan menambah persoalan baru. Perlu ada sinergi dan keseimbangan dalam pengelolaan agraria, baik sebagai penopang kebutuhan dasar rakyat, sebagai sumber perekonomian rakyat, maupun sebagai aset investasi pembangunan yang potensial," ujar Bambang Soesatyo.