Bengkulu (Antara) - Sebanyak 200 orang pelajar dan pemuda pelopor pemberdayaan masyarakat berkumpul dalam iven "Indonesia Youth Forum" atau Forum Pemuda Indonesia yang berlangsung 6-11 Mei 2015 di Kota Bengkulu.
"Peserta dalam forum ini adalah mereka yang memiliki proyek sosial untuk pemberdayaan masyarakat," kata Presiden "Indonesia Student dan Youth Forum" atau Forum Pemuda dan Pelajar Indonesia, Fajar Kurniawan di Bengkulu, Kamis.
Saat pembukaan "Indonesia Youth Forum" (IFY) oleh Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Imam Gunawan, ia mengatakan peserta iven itu merupakan pemuda dari 26 provinsi yang sudah diseleksi dari 1.028 pendaftar.
Setiap peserta, kata Fajar, adalah mereka yang sudah melakukan perubahan sosial di daerah masing-masing.
Mereka yang terpilih sudah mengikuti serangkaian seleksi dan wawancara tentang proyek sosial bidang pendidikan, teknologi informasi, lingkungan, kesehatan dan sosial.
"Bagi peserta terbaik akan mendapat hibah mulai 500 dolar AS hingga 20 ribu dolar AS untuk mengembangkan proyek sosial mereka," ucapnya.
Kegiatan IFY yang ke-4 di Bengkulu, menurut Fajar, diharapkan memunculkan proyek sosial yang bermanfaat dan memberi perubahan sosial hingga meningkatkan perekonomian masyarakat di satu wilayah.
Ia mencontohkan pada pelaksanaan IFY di Wakatobi pada 2014 berhasil menjaring seorang penemu pemanfaatan landak laut untuk biogas yang sudah dipatenkan oleh negara Jepang.
Pertemuan itu, tambah dia, juga bertujuan memperkuat peran pemuda dalam pembangunan, melalui peningkatan kapasitas dan kualitas sehingga tercipta pemuda yang berpengetahuan, berketerampilan dan berintegrasi untuk mewujudkan pemuda berkarakter.
"Mereka akan berbagi pengalaman dan pengetahuan serta melengkapi proyek masing-masing sehingga lebih kuat dan berdampak bagi masyarakat," katanya.
Sementara Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Bachtiar Najamudin menyambut baik kegiatan IYF yang melibatkan peran serta pemuda dari seluruh Indonesia untuk dapat melakukan gerakan perubahan sosial di daerah masing-masing.
"Kegiatan ini kiranya menjadi inspirasi dan menambah semangat pemuda untuk berkonstribusi bagi pembangunan Indonesia," katanya.
Benedictus Asriparusa, peserta IFY dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang merancang perangkat untuk peringatan dini bencana banjir mengatakan melalui kegiatan ini poyek sosial dan proyek kewirausahaan dapat menjadi proyek berkelanjutan.
"Kami berharap pemerintah juga memfasilitasi untuk mendaftarkan ide dan proyek kami ke HAKI," katanya. ***4***