Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak menguat di tengah pasar masih mencermati atau wait and see rilis inflasi Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 19,63 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.941,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,04 poin atau 0,11 persen ke posisi 947,41.
“Dari sisi makroekonomi, investor mengantisipasi rilis data inflasi AS untuk September 2023, yaitu Producer Price Index (PPI) pada Rabu (11/10) dan Consumer Price Index (CPI) pada Kamis (12/10),” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar juga menantikan naskah dari pertemuan kebijakan The Federal Reserve yaitu FOMC bulan lalu yang akan di rilis nanti malam waktu AS, yang menawarkan petunjuk mengenai siklus kenaikan suku bunga setelah The Fed bulan lalu memilih untuk tidak menaikkan suku bunga.
Sementara itu, indeks saham kawasan Asia pada pagi ini di buka menguat mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam, yang berakhir naik dengan S&P 500 dan NASDAQ mencapai level tertingginya dalam tiga minggu sementara CBOE Volatility Index (VIX) turun ke level terendah dalam dua minggu.
IHSG dibuka menguat 19,63 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.941,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,04 poin atau 0,11 persen ke posisi 947,41.
“Dari sisi makroekonomi, investor mengantisipasi rilis data inflasi AS untuk September 2023, yaitu Producer Price Index (PPI) pada Rabu (11/10) dan Consumer Price Index (CPI) pada Kamis (12/10),” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar juga menantikan naskah dari pertemuan kebijakan The Federal Reserve yaitu FOMC bulan lalu yang akan di rilis nanti malam waktu AS, yang menawarkan petunjuk mengenai siklus kenaikan suku bunga setelah The Fed bulan lalu memilih untuk tidak menaikkan suku bunga.
Sementara itu, indeks saham kawasan Asia pada pagi ini di buka menguat mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam, yang berakhir naik dengan S&P 500 dan NASDAQ mencapai level tertingginya dalam tiga minggu sementara CBOE Volatility Index (VIX) turun ke level terendah dalam dua minggu.
S&P 500 memperpanjang rangkaian kenaikan menjadi tiga hari beruntun dan merangkak naik mendekati level 4.400 di Tengah semakin besarnya harapan bahwa bank sentral AS untuk saat ini sudah selesai menaikkan suku bunga acuan.
Hal tersebut diperkuat oleh komentar Presiden Federal Reserve Bank di Atlanta Raphael Bostic yang meyakini tingkat suku bunga saat ini sudah cukup tinggi untuk membawa inflasi kembali turun ke target 2 persen yang di tetapkan oleh Federal Reserve.
Dari pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS (US Treasury Notes) bertenor 10 tahun jatuh 16 basis poin menjadi sekitar 4.63 persen, karena sejumlah investor mencari rasa aman (Flight To Quality) dari konflik internasional.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 150,90 poin atau 0,48 persen ke 31.897,40, Indeks Hang Seng menguat 281,79 poin atau 1,60 persen ke 17.946,52, Indeks Shanghai melemah 14,63 poin atau 0,48 persen ke 3.089,87, dan indeks Straits Times melemah 13,08 poin atau 0,41 persen ke posisi 3.185,99.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News