Bengkulu (Antara) - Pengamat transportasi sekaligus akademisi Universitas Bengkulu, Hardiansyah ST MT, mengungkapkan, ada beberapa manfaat peluncuran bahan bakar minyak pertalite pengganti premium oleh pemerintah.
"Ada beberapa, salah satunya yakni mendorong masyarakat kembali menggunakan transportasi umum, ini disebabkan harga pertalite yang diluncurkan kabarnya lebih mahal dari premium yang akan dicabut pemerintah," kata dia di Bengkulu, Rabu.
Menurut dirinya, masyarakat akan berfikir ulang untuk menggunakan kendaraan pribadi, oleh karena besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli BBM.
"Sementara kendaraan umum lebih murah, jadi masyarakat akan beralih. Namun kendaraan umum seperti apa? tentunya yang memenuhi persyaratan," katanya.
Dia mengatakan, transportasi umum yang dibutuhkan masyarakat adalah transportasi berbiaya murah, aman dan nyaman, dan yang paling utama adalah ketersediaan serta tepat waktu.
"Jadi setiap beberapa menit ada, dan waktu sampainya tepat, harga tiketnya murah, ini dapat direalisasikan dengan bus seperti Transjakarta, punya trayek dan selter yang telah ditentukan," katanya.
Menurut dia, hal itu merupakan tugas pemerintah daerah untuk mengupayakan jenis transportasi massal tersebut, sehingga mendukung kebijakan pemerintah meluncurkan bahan bakar minyak pertalite.
"Kalau tidak, bisa terjadi gejolak besar di masyarakat, di saat perekonomian masyarakat sulit, harga BBM lebih tinggi dari biasanya, dan mereka mau tidak mau harus menggunakan pertalite untuk kebutuhan kendaraan pribadi," kata Hardiansyah.
Dia mendengar kabar, bahwa Bengkulu mendapatkan bantuan 20 bus dengan kapasitas muatan sedang dari pemerintah pusat, hal itu menurut dirinya merupakan stimulus yang bagus sebelum peluncuran pertalite.
"Bus dengan kapasitas penumpang 22 orang, sangat baik untuk stimulus membangun transportasi massal di Bengkulu, sekarang tergantung pemerintah daerah untuk memaksimalkan, sehingga dapat membangun model transportasi yang berkembang saat ini seperti Transjakarta, atau Transpalembang, ukuran kapasitas sedang saya nilai cocok karena kondisi infrastruktur jalan di daerah kita belum cocok dengan bus besar atau bus gandeng, karena akan menghambat arus lalu lintas," ucapnya.
Selain menyadarkan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, peluncuran pertalite kata dia lebih ramah lingkungan dibandingkan premium.
"Dengan kadar RON atau oktan yang tinggi, artinya lebih sehat untuk lingkungan, dibandingkan premium yang kadar timbalnya lebih tinggi dibandingkan pertamax dan pertalite," ujarnya. ***1***