Bekasi (Antara) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, Jawa Barat, Aceng Solahudin menduga beras plastik yang beredar di wilayah setempat diproduksi mesin berteknologi canggih.
"Dari pengamatan saya, petani di Indonesia belum ada yang sanggup memproduksi beras dari bahan plastik karena butuh teknologi canggih," kata Aceng di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, kandungan polyvinyl yang terdapat pada beras perlu diproduksi dengan mesin canggih agar bisa menyerupai bentuk aslinya.
Dia menduga mesin produksi itu berasal dari luar negeri, tanpa menyebutkan secara spesifik negara mana yang mampu memproduksi beras berbahan plastik.
Sementara itu Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo Adisam sependapat dengan pernyataan Aceng.
"Memang beras tersebut perlu diproduksi dengan mesin canggih. Mesin tersebut mampu mengolah senyawa kimia polyvinyl chloride yang biasa digunakan untuk membuat bahan baku kabel, pipa paralon, serta keramik menjadi butiran beras yang sangat mirip dengan aslinya," katanya.
Pelaku pun mengoplos beras plastik hasil produksinya dengan beras asli agar sulit dibedakan saat beredar di pasaran.
Pihaknya menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak berwajib, baik kepolisian maupun aparat penegak hukum lainnya.
"Biarkan polisi bekerja menuntaskan kasus ini dan pemerintah menjalankan perannya agar masyarakat tetap tenang," katanya. ***2***