Rejanglebong (Antara) - Bupati Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, Suherman, mengimbau masyarakat setempat agar tidak resah dengan isu peredaran beras sintetis atau beras plastik di daerah ini.
"Masyarakat jangan resah dengan isu peredaran beras plastik, mengingat berdasarkan laporan dari Disperindag Rejanglebong yang melakukan sidak ke lapangan tidak ditemukan beras plastik di daerah ini," kata Bupati Suherman, usai menghadiri pelantikan PPS untuk pilkada, di Rejanglebong, Selasa.
Isu peredaran beras sintetis di Tanah Air belakangan ini, kata dia, membuat semua daerah siaga termasuk di Kabupaten Rejanglebong, sehingga langsung melakukan pemeriksaan penjualan beras di gudang maupun pengecer beras.
Namun dia minta, jika masyarakat pada 15 kecamatan di daerah itu menemukan beras yang dicurigai mengandung plastik agar segera melaporkan ke petugas Disperindagkop Rejanglebong, pihak kepolisian atau langsung kepada dirinya.
"Kalau memang ada warga yang menemukan atau mengetahui adanya beras plastik itu bisa melaporkannya ke Disperindagkop, pihak kepolisian atau bisa melaporkan kepada saya langsung dengan syarat barang bukti berasnya dibawa beserta orang yang menemukannya. Hal ini penting agar tidak menimbulkan fitnah, karena isu beras plastik ini telah meresahkan masyarakat banyak," ujarnya lagi.
Selain itu, Bupati juga berjanji akan melindungi warga yang melaporkan kemungkinan adanya peredaran beras plastik di wilayahnya, kemudian laporan ini juga akan diteruskan kepada pihak yang berwajib agar dapat mengusutnya hingga tuntas.
Sebelumnya, Jumat (22/5), Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Rejanglebong bersama personel Polres Rejanglebong melakukan sidak ke gudang beras dan pedagang beras di kawasan Pasar Atas dan beberapa minimarket di daerah itu, namun tidak menemukan adanya peredaran beras sintetis.
"Pemeriksaan dilakukan dengan cara memeriksa satu per satu beras yang telah dikemas dalam berbagai merek, baik warna, bau dan asal-usul beras. Sejauh ini, kami tidak menemukan adanya beras yang mengandung plastik," katanya lagi.***3***