Bengkulu (Antara) - Kementerian Sosial RI terus berupaya menekan kasus pornografi yang mengancam generasi muda hingga ke kalangan anak-anak.
"Saat ini anak-anak dapat mengakses video porno yang bisa menjerumuskan mereka ke seks bebas," kata Sekretaris Jendral Kementerian Sosial Toto Utomo Budi Santoso di Bengkulu, Kamis.
Saat sosialisasi pencegahan pornografi di salah satu hotel di Kota Bengkulu, Toto mengatakan video porno yang menunjukkan hubungan selayaknya suami istri bahkan diperankan oleh anak di bawah umur.
Ia mengatakan Indonesia sudah masuk dalam darurat aksi pornografi sehingga semua pihak harus terlibat membasmi penyakit masyarakat itu.
Beberapa kasus yang diangkat media massa di mana anak-anak sekolah menjadi pemeran yang beradegan suami istri, menurut dia, cukup memprihatinkan dan perlu langkah konkrit untuk pencegahannya.
Kemensos, kata dia, menggandeng Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan serta pemerintah daerah untuk memberantas pornografi.
Sementara Gubernur Bengkulu Junaid Hamsyah saat membuka kegiatan sosialisasi itu mengatakan tantangan untuk mencegah pornografi semakin sulit, terutama dengan perkembangan teknologi informasi.
"Sekarang yang sedang marak adalah prostitusi online dengan memanfaatkan teknologi informasi, ini tantangan baru," ucapnya.
Gaya hidup, menurut Gubernur Junaidi, menjadi salah satu faktor pemicu maraknya prostitusi dalam jaringan atau daring.
Meski demikian, ia mengatakan pornografi harus diperangi dengan melibatkan elemen masyarakat demi menyelamatkan masa depan generasi penerus.***4***