Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mendirikan dapur umum di 30 titik yang bisa menyajikan lebih dari 80 ribu porsi makanan setiap harinya untuk membantu korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.
"Pendirian dapur ini sudah kita lakukan sejak awal ketika terjadi bencana sampai nanti waktu yang dibutuhkan. Kemudian, yang juga terlibat adalah teman-teman Taruna Siaga Bencana (Tagana), ada lebih dari 500 yang terlibat membantu evakuasi dan membantu di dapur-dapur umum," kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat ditemui di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa.
Mensos menyebutkan, bantuan datang dari berbagai instansi, baik itu pemerintah maupun swasta. Sedangkan Kemensos telah mengirimkan bantuan berupa bahan-bahan pokok, makanan siap saji, pakaian untuk ibu dan anak, hingga obat-obatan, kemudian juga ada tenda, matras, selimut, dan lainnya yang menjadi bagian dari bufferstock Kemensos.
"Semuanya sudah kita kirim ke berbagai titik. Nilainya itu sudah hampir mencapai Rp25 miliar (bantuan dari seluruh instansi) secara keseluruhan, yang sampai sekarang kita terus bekerja. Insyaallah, mudah-mudahan karena pengungsi sudah berangsur-angsur kembali ke rumah, tentu kita akan menyesuaikan pada tahap-tahap berikutnya ini," ujar dia.
Gus Ipul mengemukakan, pada tahap awal penyaluran bantuan, misalnya di Tapanuli Tengah, sempat mengalami kendala karena sulitnya akses.
"Awalnya kita sempat menggunakan helikopter kecil untuk mengirim logistik itu, tetapi setelah aksesnya bisa dibuka, kita bisa kirim lewat darat, baik itu lewat truk maupun menggunakan kapal. Jadi, sebagian juga ada yang tertahan sampai dua hari, tetapi sekarang sudah bisa sampai di tempat, sejak tiga hari yang lalu kita juga sudah mengirimkan lewat kapal," paparnya.
