Kaleidoskop-Berjuang menerobos isolasi Bengkulu
Selasa, 12 Desember 2023 21:48 WIB 1324
Pada saat itu, isolasi Provinsi Bengkulu bisa dibuka, akses darat ke provinsi tetangga terwujud, ditambah dibangunnya jalur lintas barat Pulau Sumatera yang melewati Bengkulu.
Akan tetapi berselang beberapa dekade, kini Bengkulu kembali seakan "terisolasi" kembali. Bukan karena Pemerintah Pusat dan daerah tidak membangun negeri pengasingan Bung Karno itu, melainkan karena situasi perkembangan zaman dan kondisi topografi daerahnya berdinding dikelilingi Bukit Barisan, memisahkan Bengkulu dengan empat provinsi tetangga.
Memang akses darat penghubung ke Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung sudah terwujud pada 1989, tetapi akses tersebut kini tidak lagi efisien untuk dilewati. Begitu juga dengan jalur lintas barat Pulau Sumatera yang sudah ditinggalkan pengguna jalan akibat ongkos yang harus ditanggung jauh lebih mahal dibandingkan lewat lintas tengah atau timur Pulau Sumatera.
Alhasil, orang-orang ke Bengkulu kalau benar-benar ada tujuan keperluan datang, tidak seperti Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, atau Lampung yang menjadi daerah perlintasan di Pulau Sumatera.
Begitu pula distribusi barang, wilayah tengah dan selatan Sumatera lebih memilih mendistribusikan barang menuju pintu keluar masuk Pulau Sumatera yakni lewat pelabuhan di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, atau Lampung.
Ongkos distribusi jadi pertimbangan sebab akan jauh lebih hemat menuju pelabuhan tersebut dibandingkan harus mengantarkan barang ke Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu yang harus turun naik tebing curam jajaran hutan lindung Bukit Barisan. Padahal sebenarnya, Bengkulu memiliki pelabuhan yang sangat strategis dan terkoneksi langsung dengan tol laut Sumatera.
Merujuk kondisi tersebut, Pemerintah Pusat dan Provinsi Bengkulu berupaya keras membuka keterisolasian Bumi Rafflesia. Beberapa tahun terakhir sejumlah pembangunan penting diwujudkan untuk meruntuhkan isolasi itu.
Dan, pada 2023 ini hampir seluruh sektor yang saling berkaitan dibangun Pemerintah Pusat dan Bengkulu, tujuannya tentu agar provinsi ini dapat setara dengan provinsi maju lainnya.
Pemerintah Pusat merealisasikan sejumlah pembangunan infrastruktur penting Provinsi Bengkulu di 2023. Untuk membuka isolasi Bengkulu dari provinsi tetangga dan mewujudkan akses transportasi darat ke Bengkulu lebih efisien, Pemerintah Pusat membangun dan meresmikan seksi 1 dari 3 seksi ruas Tol Bengkulu-Lubuk Linggau (Sumatera Selatan).
Kemudian, Pemerintah Pusat juga membangun banyak ruas jalan penting distribusi daerah lewat skema Inpres. Anggaran yang dikucurkan mencapai lebih kurang Rp600 miliar untuk pembangunan jalan Inpres.
Tidak hanya itu, Pemerintah Pusat juga membangun pulau terluar Indonesia yang ada di Bengkulu, Pulau Enggano. Pemerintah membangun jalan pulau terluar jalan sepanjang 32 kilometer, menghubungkan seluruh desa dengan dua pelabuhan dan satu bandara.
Dua pelabuhan juga telah direvitalisasi sehingga nantinya bisa efektif untuk distribusi barang dari dan ke Pulau Enggano.
Pemerintah juga meningkatkan infrastruktur bandar udara yang ada di Pulau Enggano sehingga ke depan pulau tersebut bisa berakselerasi berkali lipat lebih cepat.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan merekap banyak sekali potensi sumber daya alam di Pulau Enggano. Potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang dominan yakni sisi perikanan tangkap, dengan potensi lestari wilayah perairan Enggano dicatat sebesar 3.468,97 ton.
Potensi sumber daya kelautan lainnya yang bisa dikembangkan seperti budi daya ikan laut, rumput laut, lobster, dan teripang. Enggano memiliki spesies jenis rumput laut yang bernilai ekonomi tinggi.
Tidak hanya potensi laut, Enggano juga cocok mengembangkan perikanan air tawar. Selain itu, hutan mangrove Enggano juga bisa menjadi usaha pembesaran kepiting bakau.
Kemudian, dari sisi wisata, Pulau Enggano memiliki sejumlah objek wisata potensial, seperti kawasan konservasi hutan, wisata bahari, seperti selancar, snorkeling, wisata memancing, wisata selam dan pantai untuk berenang.
Selaras dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga membangun infrastruktur daerah, jalan layang di destinasi wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS). Dengan pembangunan tersebut, ke depan Pemerintah Pusat bisa menata Destinasi Danau Dendam Tak Sudah menjadi lebih menarik dan jadi daerah tujuan wisata wisatawan lokal maupun asing.
Pembangunan jalan layang DDTS rampung pada Desember 2023 ini sehingga revitalisasi destinasi wisata DDTS bisa diwujudkan Pemerintah Pusat pada 2024 mendatang. Kemudian, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga berupaya menata Destinasi Pantai Panjang baik administrasi maupun peruntukan wilayah agar nantinya juga bisa direvitalisasi seperti DDTS.
Tidak hanya akses ruas jalan, pelabuhan, dan bandara, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga berupaya membuka keran investasi di Bumi Rafflesia. Bengkulu mengundang banyak investor lokal maupun asing untuk berinvestasi di provinsi ini.
Sejumlah pertemuan tingkat tinggi dan pertemuan terbatas dilakukan Bengkulu. Dari pertemuan tersebut berapa investasi akan segera terwujud, salah satunya pembangunan rumah sakit bertaraf internasional yang setara dengan rumah sakit rujukan berobat masyarakat Indonesia di Malaysia.
Untuk investasi, sebenarnya Bengkulu menawarkan pada pertemuan tingkat tinggi dengan investor pada 2023. Banyak investasi potensial dan menjanjikan.
Beberapa investasi potensial Bengkulu seperti paket investasi pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano. Pulau tersebut memiliki potensi pengembangan budi daya kepiting bakau, ikan laut, wisata alam yang menarik.
Kemudian, investasi yang menjanjikan selanjutnya yakni eksplorasi panas Bumi, pembangunan rel kereta api untuk mengangkut komoditas alam seperti batu bara di wilayah Sumatera Bagian Selatan, Bengkulu, Jambi, dan sebagian wilayah Sumatera Selatan.