Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 23 orang karyawan PDAM Selagan yang mogok kerja berharap dapat bertemu langsung Bupati Mukomuko Ichwan Yunus terkait status mereka dan meminta agar direktur perusahaan itu mundur.
"Kami hanya minnta kepastian dan kalau dipecat harus membayar uang pesangon atau menerima tuntutan kami agar direktur diberhentikan," kata seorang karyawan PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Rahmad, di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan, selama melakukan aksi mogok kerja tujuan akhirnya agar bisa bertemu dengan bupati tetapi setelah ditunggu sekian lama tidak juga dipanggil bahkan ditemui juga tidak bisa.
"Kami mogok agar tuntutan kami didengarkan dan aksi ini resmi secara tertulis disampaikan kepada polisi, DPRD, dan bupati," ujarnya.
Meskipun karyawan PDAM melakukan mogok kerja, kata dia, tetapi tetap datang ke kantor untuk mengisi absensi karena yang mogok itu melakukan semua aktivitas pekerjaan bukan mogok datang.
"Status kami tetap karyawan PDAM dan setiap hari mengisi absensi, jika ada keputusan melakukan pemberhentian dan pemecatan maka konsekuensinya pesangon kami harus diberikan," katanya.
Sementara itu sejak dua hari kantor PDAM Tirta Selagan yang berada di Desa Pondok Batu didatangi oleh sekelompok warga mengunakan motor dengan tujuan untuk mengawasi agar pompa PDAM tetap hidup.
"Kami datang ke kantor PDAM untuk mengawasi jangan sampai mesin pompa air dimatikan oleh karyawan yang mogok kerja karena sejak empat hari pelanggan tidak dapat air," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga itu menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh karyawan PDAM melakukan mogok kerja telah merugikan pelanggan sehingga pelanggan menjadi kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan setiap hari.
Seorang karyawan PDAM Suryadi mengatakan, bahwa warga yang datang ke perusahaan itu mayoritas merupakan keluarga besar direktur tetapi kedatangan mereka itu tidak membuat ribut dalam perusahaan itu.
"Silahkan saja mereka datang asalkan tidak membuat keributan dan hak kami melakukan mogok kerja tanpa menganggu instalasi termasuk mesin pompa air, dan silahkan saja jika ingin mengoperaskan pompa air," ujarnya lagi.
Ia menjelaskan, bahwa pompa air tidak berooperasi pada Senin (30/4) hingga Kamis (3/5) karena saat itu operator yang mengoperasikan mogok kerja, kini mesin tersebut beroperasi setelah ada operator lama yang disuruh oleh direktur," ujarnya lagi.(fto)
Karyawan PDAM Selagan mogok berharap bertemu bupati
Jumat, 4 Mei 2012 17:17 WIB 793
.....Kami hanya minnta kepastian dan kalau dipecat harus membayar uang pesangon atau menerima tuntutan kami agar direktur diberhentika.....