Mukomuko (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menjalin kerja sama dengan BPJS kesehatan untuk melakukan skrining atau mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh petugas pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di daerah ini.
Ketua Bawaslu Kabupaten Mukomuko Teguh Wibowo di Mukomuko, Jumat, mengatakan, lembaganya telah merekrut sebanyak 585 PTPS yang akan ditempatkan di 585 TPS yang tersebar di daerah ini.
Bawaslu Mukomuko kerja sama identifikasi penyakit pengawas TPS
Jumat, 2 Februari 2024 18:56 WIB 1256
"Seluruh pengawas TPS di daerah ini telah diskrining kesehatannya untuk memastikan kesehatannya dan antisipasi ketika mereka dalam hal melaksanakan tugasnya," ujarnya.
Ia mengatakan, pihak BPJS kesehatan yang melakukan skrining dengan memakai kuesioner atau lembaran pertanyaan yang berisi tentang salah satunya riwayat kesehatannya.
Namun, katanya, sampai sekarang lembaganya belum menerima hasil skrining setiap PTPS, termasuk PTPS yang mengidap penyakit berat apakah memiliki jaminan kesehatan atau belum.
Ia mengatakan, ketika hasil skrining menunjukkan bahwasanya mereka mengidap penyakit berat atau sebagainya maka yang bersangkutan ditanyakan ada atau tidak memiliki jaminan kesehatan dari BPJS kesehatan.
Ketika mereka ada jaminan kesehatan, katanya, lalu lembaga akan menanyakan apakah BPJS kesehatan yang bersangkutan tersebut aktif atau tidak, ketika belum aktif maka Bawaslu akan memfasilitasinya untuk diaktifkan.
Selain itu, ia mengatakan, Bawaslu Mukomuko telah memberikan bimbingan teknis (Bimtek) untuk meningkatkan kecakapan dan pengetahuan para pengawas TPS dalam menjalankan tugasnya mengawasi proses pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi surat suara di TPS.
"Kami memberikan pelatihan yang komprehensif kepada 585 pengawas TPS terpilih, agar mereka menguasai aturan dan siap mengawasi 585 TPS di daerah kami dengan profesional," ujarnya.
Ia berharap dengan persiapan yang matang dan pengawasan yang efektif, Pemilu 2024 di Kabupaten Mukomuko dapat berlangsung dengan sukses, jujur, dan adil, sehingga mencerminkan integritas demokrasi di Indonesia.