Rejanglebong (Antara) - Petugas kesehatan hewan (Puskeswan) Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, melakukan pendataan stok dan kesehatan hewan kurban guna memastikan jumlah ternak yang dikurbankan saat Idul Adha tahun ini.
Kepala Puskeswan Curup, Firi Asdianto, di Rejanglebong, Rabu, mengatakan pendataan stok dan kesehatan hewan kurban akan dilakukan di 15 kecamatan di Rejanglebong, dengan sasaran tempat ibadah, instansi swasta atau instansi pemerintahan yang biasanya melaksanakan pemotongan hewan kurban.
"Pendataannya akan dilaksanakan mulai pekan depan. Petugas akan mendatangi lokasi pemotongan hewan kurban, dan mendata jumlah hewan kurban, kemudian memeriksa kesehatannya," lata Firi.
Petugas juga membagikan brosur yang berisikan petunjuk memilih hewan kurban yang sehat.
Pendataan dan pemeriksaan hewan kurban ini, lanjutnya, akan dilakukan oleh tim yang dibentuk Dinas Peternakan dan Perikanan Rejanglebong, dengan melibatkan tiga dokter hewan dan puluhan petugas kesehatan hewan dan petugas Puskeswan.
Pemeriksaan ini juga akan dilakukan pada daging hewan kurban yang sudah dipotong, atau yang mereka sebut pendataan antimortem.
Sementara itu untuk perkembangan harga hewan kurban jenis sapi di Kabupaten Rejanglebong saat ini masih bervariasi tergantung ukuran.\
Harga masih di kisaran Rp14 juta, bahkan ada yang mencapai Rp30 juta untuk jenis sapi simental dengan bobot mencapai 200 kg.
"Sedangkan untuk hewan kurban jenis kambing dan domba berkisar antara Rp1,6 juta hingga Rp2 juta per ekor," ujarnya. ***3***