Bengkulu (Antara) - Para peneliti bunga langka Rafflesia dan Amorphophallus dari delapan negara hadir dalam "Simposium Internasional Rafflesia dan Amorphophallus" yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Bengkulu.
Ketua Panitia Simposium yang juga Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI Didiek Widyatmoko saat menyampaikan laporan kegiatan di Bengkulu, Selasa, mengatakan para peneliti dari delapan negara tersebut selain bertindak sebagai pembicara juga menjadi peserta simposium tersebut.
"Selain para peneliti atau botanis, hadir juga para akademisi dan kelompok masyarakat pelestari bunga langka," kata Didiek.
Ia mengatakan kegiatan yang digagas antara Balitbang Provinsi Bengkulu dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut juga meluncurkan dokumen rencana strategis perlindungan puspa langka, terutama bunga rafflesia dan amorphopallus.
Kegiatan utama simposium tersebut yakni mengkaji berbagai kegiatan penelitian maupun kegiatan konservasi rafflesia dan amorphophallus baik yang dilakukan peneliti peneliti ataupun praktisi di seluruh dunia.
Simposium yang mempertemukan para pakar, peneliti dan pelaku pariwisata itu juga akan membahas tentang potensi keanekaragaman hayati dan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan sekaligus melindungi aset-aset keragaman flora-fauna di daerah ini.
Kepala Badan Litbang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hendri Bastaman dalam sambutannya mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan bunga langka Rafflesia merupakan bunga langka dilindungi Undang-Undang.
"Perpindahan bunga langka ini ke luar negeri harus seizin Presiden RI karena dalam pengembangbiakannya cukup sulit," kata Bastaman.
Ia mengatakan simposium tersebut merupakan langkah maju dalam konservasi bunga Rafflesia dan Amorphophallus, sekaligus mengapresiasi Pemprov Bengkulu yang menginisiasi penyusunan strategi rencana aksi konservasi kedua bunga itu.
Pertemuan para peneliti tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dalam penelitian bunga Rafflesia dan Amorphophallus yang masih menyimpan sejumlah misteri.
Selain menggelar mengkaji berbagai hasil penelitian para pakar, pada hari kedua yakni Rabu (16/9) akan digelar kunjungan lapangan atau "field trip" ke habitat bunga Rafflesia arnoldii di Kabupaten Bengkulu Utara.***3***