"Kami sudah ke IPB (Institut Pertanian Bogor) berapa waktu yang lalu untuk melihat dan studi tentang perpustakaan dan museum. Saat ini di 2024 juga terus mengumpulkan storyline (naskah cerita sejarah-sejarah, khususnya Bengkulu)," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu Meri Sasdi di Bengkulu, Selasa.
Naskah-naskah bersejarah, berbagai dokumen penting lainnya itu nantinya akan memenuhi Perpustakaan dan Museum Internasional Provinsi Bengkulu.
"Jadi ini (perpustakaan dan museum) ke depannya juga bisa menjadi tempat pusat kajian baik daerah hingga dunia. Arsip memori kolektif bangsa yang yang nanti dimiliki perpustakaan itu menjadi daya tarik membuat Bengkulu sebagai pusat kajian sejarah," kata dia.
Menurut dia, Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu memang memiliki program jangka pendek dan jangka panjang yakni menjadikan Bengkulu pusat penelitian dan studi tentang sejarah.
"Maka ke depan saat ini kami terus meletakkan landasan-landasan berbagai literasi berbagai storyline dan harapan ke depan akan berdiri perpustakaan di Bengkulu, yakni Bengkulu International Library," kata dia lagi.
Setelah kecukupan naskah, dokumen dan arsip-arsip sejarah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan berstandar internasional, menurut dia baru lah Pemerintah Provinsi Bengkulu mulai membangun bangunan Bengkulu International Library.
"Saat ini kami terus mengumpulkan storyline, saat ini proses tahapan, nanti masuk DED (rancang bangun rinci), harapannya di APBD perubahan 2025," ujar Meri Sasdi.