Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa dibuka turun seiring pasar menantikan rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah dibuka tergelincir 13 poin atau 0,08 persen menjadi Rp15.755 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.742 per dolar AS.
"Pelaku pasar masih menunggu data tenaga kerja AS dan pidato ketua The Fed Kamis dan Jumat," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Pasar terus mencermati data-data ekonomi AS dan menantikan arah kebijakan bank sentral AS atau The Fed terutama terkait waktu pemangkasan suku bunga acuan AS atau Fed Funds Rate (FFR).
Dari domestik, inflasi Indonesia Februari 2024 yang lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya menambah kekhawatiran pelaku pasar apalagi menjelang bulan puasa dan Lebaran.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,37 persen pada Februari 2024 jika dibanding dengan IHK bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan mencapai 2,75 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,41 persen (year-to-date/ytd).
Rully memprediksi rupiah hari ini melemah terhadap dolar AS di kisaran Rp15.700 per dolar AS sampai dengan Rp15.750 per dolar AS.