Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga menyatakan kesiapan untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG bersubsidi tepat sasaran sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga bisa dijangkau masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan di Jakarta, Jumat mengatakan kuota subsidi BBM dan LPG tahun 2024 untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) minyak tanah sebesar 0,5 juta kilo liter (kl), JBT minyak solar 17,8 juta kl, dan LPG tabung 3 kg sebesar 8,03 juta metric ton didasarkan pada Kepmen ESDM Nomor 446.K/MG.05/DJM/2023.
“Pertamina siap menjalankan penugasan pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau,” kata Riva.
Baca juga: Pertamina kembali hadirkan program promo terbesar, MyPertamina Tebar Hadiah 2024
Riva menyampaikan dalam memastikan penyaluran subsidi energi khususnya BBM dan LPG bisa tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi.
“Inovasi tersebut sudah berjalan dan kami terus evaluasi Program Subsidi Tepat untuk JBT solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 kg,” terang Riva.
Dia menuturkan Program Subsidi Tepat JBT solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 kabupaten dan kota se-Indonesia untuk penggunaan QR Code pada bulan Juli 2023.
Sepanjang tahun 2023, lanjut Riva, hampir 14 juta kl transaksi solar sudah tercatat secara digital. Sebanyak 92 persen merupakan penyaluran ke kendaraan dan 8 persen sisanya kepada usaha perikanan, usaha pertanian, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.
Baca juga: Pertamina jamin kecukupan BBM-elpiji untuk Bengkulu di Ramadhan
Ia mengatakan untuk LPG 3 kg, sejak Januari sudah diwajibkan masyarakat menunjukkan KTP untuk kemudian NIK-nya akan di cek melalui Merchant Apps Pertamina (MAP) di Pangkalan sebelum dapat membeli LPG bersubsidi.
Kemudian sebanyak 248 ribu lebih pangkalan di 411 kabupaten dan kota yang sudah konversi kini sudah siap melayani subsidi tepat LPG 3 kg.
Sejak bergulir di 1 Januari, lanjut Riva, tercatat 31 juta NIK sudah melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3Kg. Sebanyak 85 persen dari total transaksi ini tercatat untuk konsumen rumah tangga, dan 15 persen sisanya merupakan UMKM serta petani dan nelayan sasaran.
“Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya. Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” lanjut Riva.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga dukung kebutuhan energi F1H2O di Danau Toba
Selain Subsidi Tepat, Riva mengatakan Pertamina Patra Niaga saat ini bisa mengakses Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Centre (PIEDCC). Didukung dengan digitalisasi di Fuel dan LPG Terminal serta digitalisasi SPBU, Riva mengatakan saat ini proses distribusi hingga stok di SPBU dan Pangkalan LPG dapat dipantau secara real time.
“Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi di setiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok,” kata Riva.