Bengkulu (Antara) - Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang mencakup dua wilayah provinsi yakni Bengkulu dan Lampung memiliki potensi ekowisata, salah satnya air terjun Batu Rigis di wilayah Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Koordinator kelompok penggiat alam bebas Kabupaten Kaur, Noprianto, mengatakan bahwa air terjun Batu Rigis dengan ketinggian 30 meter dengan kolam berdiameter 12 meter masih alami dan belum banyak dikunjungi peminat ekowisata atau wisata minat khusus.
"Sumber airnya berasal dari Danau Tumutan Tujuh di puncak Gunung Patah di dalam Taman Nasional Bukit Barisan Selatan," kata Noprianto di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan selain air terjun tersebut dapat dijangkau dari desa terdekat yakni Desa Bungin Tambun, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur.
Air terjun Batu Rigis merupakan salah satu dari beberapa air terjun yang berada di kaki Gunung Patah. Nama air terjun itu berasal dari nama kawasan hutan di wilayah itu yakni hutan Batu Rigis.
"Air terjun setinggi 30 meter itu bertingkat-tingkat. Airnya sangat jernih dan berwarna hijau sehingga sangat memanjakan mata," katanya.
Menurut Noprianto, air terjun itu sangat direkomendasikan bagi pencinta petualangan di dalam hutan hujan tropis.
Dalam perjalanan menuju lokasi air terjun, pengunjung akan disuguhi udara segar dan pepohonan rindang. Perlu berjalan kaki selama empat jam untuk mencapai lokasi.
"Bila beruntung, kita bisa menemukan bunga Rafflesia yang mekar di dalam kawasan hutan, karena TNBBS merupakan salah satu habitat bunga langka itu," ucapnya.
Noprianto yang juga Koordinator Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka (KPPGPPL) Kaur mengatakan ekowisata habitat bunga rafflesia secara khusus terdapat di wilayah Kecamatan Padang Guci.
"Ada dua jenis rafflesia yang bisa ditemui di habitat di kawasan hutan di Padang Guci," katanya.
Ia mengatakan hutan tropis di wilayah Padang Guci, sekitar 200 kilometer dari Kota Bengkulu merupakan habitat dua jenis flora langka yaitu bunga rafflesia jenis Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia arnoldii.
Kurun waktu Januari hingga Desember 2014, komunitas tersebut mencatat sebanyak 24 rafflesia telah mekar dalam kawasan ini.***1***
TN Bukit Barisan Selatan miliki potensi ekowisata
Kamis, 5 November 2015 17:35 WIB 1424