Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Lukman Djajadikusuma, menyesalkan keputusan panitia pelaksana Asia & Oceania Cup yang mendiskualifikasi tim nasional hoki es Indonesia U18, karena permasalahan administrasi.
Ia menjelaskan, seharusnya panitia pelaksana bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, sehingga tidak merugikan timnas Indonesia yang sudah lebih dari setengah jalan saat mengikuti kompetisi itu.
Ditambah lagi, dia mendapatkan informasi bahwa panitia sebenarnya sudah mendapatkan data terkait skuad yang menghuni timnas Indonesia dari Federasi Hoki Es Indonesia (FHEI), sejak sepekan sebelum kompetisi dimulai.
Baca juga: KONI siap bantu FHEI terkait diskualifikasi timnas hoki es U18
Baca juga: KONI siap bantu FHEI terkait diskualifikasi timnas hoki es U18
"Kami menyesalkan kenapa baru sekarang dipermasalahkan," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Keputusan panitia telah merugikan Indonesia, khususnya cabang olahraga tersebut.
Ia menambahkan, seharusnya segala hal terkait administrasi sudah tuntas sebelum kompetisi dimulai, sehingga tidak ada pihak mana pun yang dirugikan.
Oleh karena itu, KONI juga akan membantu FHEI untuk menyelesaikan permasalahan itu, minimal menjadi atensi bagi penyelenggara agar tidak semena-mena ke depannya.
Ia menjelaskan, kalau di luar negeri ada yang namanya Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sedangkan di Indonesia bernama Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI).
Lukman menyarankan, FHEI bisa menempuh jalur-jalur itu, sehingga bisa memperjuangkan hak seadil mungkin. Sementara KONI Pusat tentunya akan turut membantu hal itu.
Baca juga: Perjalanan hoki indoor Indonesia ukir sejarah di SEA Games 2023
Baca juga: Perjalanan hoki indoor Indonesia ukir sejarah di SEA Games 2023
Dalam unggahan di Instagram resmi Federasi Hoki Es Indonesia (FHEI), Senin (29/4) malam, pengurus menyatakan sangat kecewa dengan keputusan panitia yang dinilai semena-mena, hanya karena ada dua anggota timnas yang belum pernah bertanding selama dua musim di liga di Indonesia.
FHEI juga mempertanyakan kepada panitia, mengapa permasalahan itu baru dibahas dan diputuskan saat timnas sudah mencapai babak semifinal piala tersebut.
Federasi hoki es itu menekankan, daftar nama para pemain sudah diterima oleh panitia satu pekan sebelum pertandingan pertama timnas Indonesia, sehingga seharusnya sudah ada keputusan untuk meresponnya pada saat itu.
Sementara itu, timnas hoki es Indonesia U18 seharusnya akan bertanding melawan Uzbekistan dalam Asia & Oceania Cup 2024.. Namun, akibat diskualifikasi itu tempat timnas harus digantikan oleh Uni Emirat Arab (UEA).