Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar lomba pidato dengan bahasa daerah sebagai bentuk upaya melestarikan budaya agar bahasa daerah tetap terjaga.
Pelaksana tugas (Plt) Kadis Pemuda dan Olahraga Kota Kendari, Hery Ashak di Kendari, Selasa mengatakan, kegiatan lomba pidato dengan bahasa daerah sebagai rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-193 Kota Kendari 2024 yang diperingati setiap tanggal 9 Mei.
Menurut Hery, lomba pidato dengan bahasa daerah itu meliputi Bahasa Tolaki, Muna, Buton dan Moronene sebagai empat etnis suku besar yang ada di Sultra, yang kegiatannya dipusatkan di aula Teporombua kantor Balai Kota Kendari.
Hery Ashak mengungkapkan lomba pidato ini menjadi salah satu kegiatan bagi semua untuk mau merawat budaya yang merupakan warisan mulia dari para leluhur yang dititipkan kepada generasi hingga saat ini.
Untuk itu dirinya mengajak semua pihak untuk merawat, dan bersama-sama menjaga, memelihara agar budaya daerah agar tidak terkontaminasi dari pengaruh dunia luar yang bisa saja mengiris tatanan adat dan budaya yang sudah menjadi kemutlakan dalam keberagaman dan menjadi alat komunikasi antar warga.
"Menjaga marwah budaya menjadi sangat penting di era globalisasi saat ini karena perkembangan teknologi ini dapat membanjiri dan menerjang informasi asing yang bukan tidak mungkin akan perilaku baru yang bisa menyingkirkan kebiasaan lama warga setempat. karena siapa saja dan dan dimana saja informasi dapat diakses dengan mudah. dunia serasa dalam genggaman," ungkap Hery Ashak.
Dia mengatakan, lomba pidato berbahasa daerah ini merupakan bentuk pelestarian agar bahasa daerah ini mempunyai peran yang vital dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu jika dijaga dengan baik dengan cara melestarikannya maka bahasa daerah menjadi salah satu sumber kekayaan yang dapat menarik minat para wisatawan untuk berkunjung pada suatu daerah.
"Bahasa tidak akan sama antara satu dengan yang lainnya, masing-masing mempunyai keunikan dan ciri khas yang berbeda, oleh karena itu berkat keunikan dan ciri khas yang berbeda ini akan menjadi magnet para pihak luar untuk melihat secara langsung keunikan tersebut, bahkan tidak hanya dari perspektif bahasa saja tapi budaya dan adat istiadat serta keunikan lainnya akan menjadi magnet yang berbeda," ungkapnya.
Hery Ashak yang juga Kabag Umum Setda Kota Kendari berpesan kepada para peserta lomba pidato yang pesertanya dari siswa-siswi yang masih aktif bersekolah ini agar memanfaatkan dengan baik kegiatan ini, lomba ini tidak hanya menjadi bentuk kompetisi untuk memenangkan perlombaan namun di dalamnya ada nilai-nilai yang harus dijaga.
Selain itu bahasa yang dibawakan peserta akan melekat pada dirinya dan menjadi identitas bagi dirinya karena kelak akan mendapat pengakuan dari pemerintah Kota Kendari jika nanti akan memenangkan lomba. oleh karena itu ke depan jika perlombaan telah usai maka peserta yang aktif mengikuti lomba bisa menjadi duta bahasa di lingkungan sekolahnya dan di masyarakat pada umumnya.
Kendari lestarikan budaya melalui lomba pidato bahasa daerah
Selasa, 7 Mei 2024 15:28 WIB 796