Pengurus Palang Merah Indonesia Provinsi Bengkulu memprogramkan pendirian tujuh Unit Transfusi Darah (UTD) di setiap kabupaten sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan.
"Saat ini PMI baru punya empat UTD, yakni UTD di Provinsi Bengkulu, UTD PMI Kota Bengkulu, UTD PMI Kabupaten Bengkulu Utara, dan UTD PMI Rejang Lebong," kata Sekretaris PMI Provinsi Bengkulu Joni Saputra di Mukomuko, Jumat.
Hal itu dikatakan saat bersama rombongan PMI dan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, RSUD, Markas PMI Kabupaten Mukomuko.
PMI di tujuh kabupaten di Provinsi Bengkulu termasuk Kabupaten Mukomuko belum punya UTD untuk menyimpan darah untuk persediaan manakala ada yang membutuhkan.
"Di Mukomuko ini kan belum ada UTD PMI, padahal PMI membantu masyarakat yang membutuhkan darah sesuai dengan tugas PMI yang dikeluarkan pemerintah," ujarnya.
Pada tahun ini, ia kepingin, ada fasilitas tempat penyimpanan darah PMI Mukomuko sehingga orang mau donor darah bisa ke PMI, lalu PMI lalu PMI menyerahkan ke RSUD, tahun depan diharapkan ada UTD PMI Mukomuko.
Selain itu, ia mengarahkan tahun 2025 seluruh PMI kabupaten yang belum ada UTD bisa berdiri UTD karena keberadan UTD baik pemerintah maupun PMI sangat baik.
UTD rumah sakit, katanya, karena ada keterbatasan mereka menunggu di di rumah sakit sehingga mereka kesulitan mencari donor di luar, kalau PMI bisa mencari donor di luar, orang mau donor di PMI.
Ia mengatakan, nanti tinggal kerja sama PMI memeriksa kemudian diserahkan ke rumah sakit.
Menurut dia, keberadaan UTD PMI terutama di Kabupaten Mukomuko sangat strategis, pertama karena daerah ini jauh dari ibukota provinsi, yang kedua Mukomuko dekat dengan Provinsi Sumbar yang rawan bencana alam.
Kemudian, keberadaannya bisa membantu kebutuhan daerah di Kabupaten Bengkulu di ujung daerah ini.
"Kalau kita kejar masalah darah, artinya ke depan Mukomuko, kebutuhan darah bukan 100 kantong lagi, tetapi lebih dari itu," ujarnya.
Menurutnya, hukum alam, kalau darah ada maka kebutuhan darah meningkat, selama ini dokter sedikit "ngerem" karena masalah darah di daerah ini terbatas 100 kantong.
PMI Mukomuko sudah punya UTD, masyarakat bisa diajak donor darah, dinas atau instansi ikut donor darah, sehingga mungkin kebutuhan darah meningkat jadi 300 kantong.