Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup meningkat seiring pasar menunggu rilis data tenaga kerja Non Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS).
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah naik 25 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.371 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.396 per dolar AS.
"Pasar juga akan mengamati rilisan angka Non Farm Payroll yang akan menjadi aktor utama fundamental pasar keuangan awal bulan Juli ini," kata analis Finex, Brahmantya Himayan, kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Brahmantya menuturkan angka NFP Jumat pekan ini diperkirakan akan turun menjadi sebesar 194 ribu, jika angka aktual sesuai atau lebih lemah dari perkiraan maka akan berimplikasi terhadap pelemahan dolar AS dan positif untuk nilai rupiah.
Sementara itu, bank sentral AS atau The Fed mengindikasikan pemangkasan suku bunga setelah inflasi surut menuju target. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan kepuasannya atas kemajuan inflasi selama setahun terakhir.
Tetapi pihaknya juga ingin melihat lebih banyak lagi data ekonomi yang mendukung, sebelum cukup percaya diri untuk mulai menurunkan suku bunga. Angka inflasi terakhir dan yang sebelumnya pada tingkat yang lebih rendah, menunjukkan kembali ke jalur disinflasi.
The Fed ingin lebih yakin inflasi bergerak turun secara berkelanjutan menuju 2 persen, sebelum memulai proses pengurangan jenis atau kebijakan pelonggaran.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turun ke level Rp16.387 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.384 per dolar AS.