"Di antaranya yang kami usulkan adalah Festival Karnaval Kain Besurek di Kota Bengkulu, Festival Danau Nibung di Kabupaten Mukomuko, dan Festival Gurita di Kabupaten Kaur," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri di Bengkulu, Rabu.
Menurut dia ketika agenda wisata daerah masuk dalam kalender wisata nasional, tentu akan menambah nilai dan semakin menarik minat pengunjung untuk ikut dalam kemeriahan gelaran kegiatan kepariwisataan Bengkulu.
Apalagi, Provinsi Bengkulu bukan lah daerah perlintasan di Pulau Sumatra. Provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu juga "terisolasi" dari provinsi tetangga oleh kondisi alam karena dikelilingi jajaran hutan lindung Bukit Barisan.
Mengingat kondisi tersebut, orang berkunjung ke Bengkulu ketika memang ada agenda dan tujuan kedatangan. Oleh sebab itu, agenda nasional kepariwisataan yang digelar di Bengkulu tentunya efektif menarik minat kunjungan ke tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno tersebut.
Satu agenda wisata Bengkulu yang masuk dalam Karisma Event Nusantara yakni Festival Tabut Bengkulu yang baru saja sukses digelar. Festival Tabut digelar dalam memperingati tahun baru Hijriah, digelar selama 10 hari 7-16 Juli 2024.
Festival yang menyuguhkan sejumlah kegiatan budaya itu digelar meriah dengan melibatkan ratusan usaha mikro kecil dan menengah serta ribuan pelaku ekonomi. Perekonomian Bengkulu bergerak positif sebagai efek positif gelaran Festival Tabut.
"Karena itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan kebudayaan dan kepariwisataan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan mengusulkan beberapa event kebudayaan dan pariwisata agar juga masuk di kalender Karisma Event Nusantara Kemenparekraf," ujarnya.