Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama pihak terkait mulai melakukan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu sebagai langkah awal revitalisasi.
"Kami optimistis progres pengerukan ini akan berjalan cepat. Yang terpenting adalah bagaimana alur Pelabuhan Pulau Baai segera terbuka agar lalu lintas kapal yang saat ini terhambat, baik yang berada di dalam maupun di luar kolam pelabuhan, bisa segera teratasi," kata Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Jumat.
Dia mengatakan penanganan darurat alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu itu mendapat dukungan langsung dari Pemerintah Pusat serta Forkopimda Provinsi Bengkulu.
Herwan Antoni menyampaikan jika cuaca mendukung dan tidak ada kendala berarti, aktivitas keluar-masuk kapal melalui alur Pelabuhan Pulau Baai diperkirakan kembali normal dalam sepekan ke depan.
Sementara General Manager (GM) Pelindo Regional 2 Bengkulu.S. Joko menyebutkan saat ini pengerukan dilakukan menggunakan satu unit alat berat dan akan ditambah secara bertahap.
"Setelah sepekan pengerukan menggunakan alat berat, kami akan melanjutkan dengan mesin penyedot pasir. Dari hasil koordinasi dengan pihak pelaksana, pengerukan alur ini ditargetkan selesai dalam satu bulan ke depan. Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari Pemprov Bengkulu, khususnya Bapak gubernur, serta Forkopimda Provinsi Bengkulu," ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov Bengkulu menyatakan terjadi pendangkalan alur pelabuhan yang kini hanya tersisa kedalamannya 2,5-4 meter saja, yang seharusnya pelabuhan mesti memiliki kedalaman alur lebih dari 8 meter.
Selain itu, dinding dermaga pelabuhan juga tergerus hingga bolong sepanjang 1,4 kilometer akibat abrasi. Hal itu menyebabkan gelombang laut dari Samudera Hindia langsung masuk menerpa dermaga.
Gelombang laut itu juga membawa pasir yang mengakibatkan pendangkalan dermaga juga terjadi. Kondisi tersebut mengganggu aktivitas distribusi barang dari dan ke Provinsi Bengkulu bahkan mengganggu aktivitas ekspor komoditas utama Bengkulu.
Oleh karena itu, perbaikan dermaga, pengerukan alur dan menutup dinding dermaga yang bolong harus segera dilakukan demi memastikan perekonomian di provinsi yang kini berganti julukan menjadi Bumi Merah Putih itu bisa kembali membaik dan terakselerasi.