Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta warga mewaspadai peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah itu setelah Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Warga Rejang Lebong diminta untuk mewaspadai peningkatan kasus penyebaran DBD selama libur Lebaran Idul Fitri ini, karena biasanya akan terjadi peningkatan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra saat dihubungi di Rejang Lebong, Jumat.
Dia menjelaskan, peringatan untuk mewaspadai peningkatan kasus DBD pasca-Lebaran tersebut karena saat ini masih masuk musim hujan, sehingga genangan air masih terdapat di mana-mana.
Selain itu saat libur Lebaran banyak orang yang datang (pemudik) dari luar daerah yang datang ke Kabupaten Rejang Lebong dan berpotensi menularkan DBD melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Untuk mencegah penyebaran DBD ini, kata dia, warga Rejang Lebong diminta melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menjaga kebersihan lingkungan, kemudian melakukan gerakan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu pihak Dinkes Rejang Lebong melalui 21 Puskesmas juga akan terus melakukan sosialisasi dan upaya penanganan dan pencegahan, serta secara berkala melakukan pemantauan tempat-tempat berkembangnya jentik nyamuk.
Sejauh ini warga Rejang Lebong yang terserang DBD sudah ada 66 kasus. Warga yang terkena DBD ini diketahui dari laporan 21 puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, jumlah ini akan terus bertambah hingga akhir tahun nanti.
Sebelumnya pada tahun 2024 lalu jumlah warga Kabupaten Rejang Lebong yang terjangkit DBD mencapai 435 orang, bahkan dari jumlah itu ada tiga orang penderitanya yang dinyatakan meninggal dunia.