Tuan rumah Indonesia pada menit awal set pertama sempat tertinggal 7-9 oleh Australia berkat spike-spike berbahaya yang dilancarkan Xander Van Driel dan kawan-kawan.
Bertanding di hadapan ribuan penonton, beberapa kali anak asuh Li Qiujiang itu berusaha tampil impresif, namun kesalahan-kesalahan yang dibuat sendiri seperti receive dan blok kurang sempurna menjadi faktor masih tertinggalnya angka.
Namun, Indonesia bangkit lewat spike Dawuda, Krisna dan Farchan yang mampu membalikkan skor menjadi 18-17.
Tetapi kebangkitan Indonesia tidak bisa membendung ketangguhan anak asuh Coach Andre Borgeaud dan menutup set pertama dengan skor 23-25.
Set kedua, Mohammad Fahril dkk mulai menunjukkan taringnya dengan memimpin skor 14-7.
Australia sebenarnya melakukan perlawanan lewat receive apik yang dilakukan Harrison Buhler dan spike Finley Bennett, namun hal itu belum mampu mengatasi permainan Indonesia.
Meskipun kedua tim menunjukkan permainan yang ketat, Indonesia mampu menutup set kedua dengan kemenangan 25-21.
Pada set ketiga, pertandingan masih berjalan dengan ketat dengan kejar-kejaran angka. Bahkan Australia lewat Van Driel, Bennett dan Key mampu mengejar poin Indonesia yang dibuat oleh Dawuda, Agustino dan Krisna.
Masuknya Buhler yang berposisi sebagai libero pada pertengahan set ketiga, membuat pertahanan Australia makin solid meski digempur spike dari Dawuda dan Krisna, hingga skor mencapai 20-19.
Indonesia berhasil menutup set ketiga lewat kecerdikan Krisna yang berhasil membuat cop ke Australia, skor berakhir dengan 25-23.
Pertandingan set keempat, Dawuda dan Krisna kembali memberikan poin bagi Indonesia di awal-awal menit. Namun Australia melalui Bennett, Croft dan McGruther membuat kedudukan seimbang 9-9.
Di tengah keketatan dalam pertandingan tersebut, Fahril dkk masih mampu membuat skor menjauh empat angka, 22-18.
Indonesia akhirnya menutup set keempat lewat spike terakhir yang dilancarkan Dawuda dan skor berakhir menjadi 25-20.
Asisten pelatih Indonesia Joni Sugiyatno, saat ditemui setelah pertandingan mengatakan dalam pertandingan melawan Australia timnya tidak bermain seperti biasanya dan terlihat seperti menggampangkan.
"Mungkin mereka itu menggampangkan. Jadi, seolah-olah kemarin karena Australia sudah kalah lawan Arab Saudi. Jadi mereka berpikir pasti saya menang, hal itu yang merubah permainan mereka hari ini," ucapnya.
Selain itu, kata dia, dalam pertandingan tersebut kuncinya ada di tosser dan Fahril masih masih kurang stabil.
"Tadi karena faktor tegang sendiri, jadi umpannya kurang pas," katanya.
Sementara itu, asisten pelatih Australia Jack Connell mengaku Indonesia menunjukkan permainan yang konsisten selama beberapa hari terakhir.
"Dan menurut saya, kami (Australia) sempat membuat permainan yang sangat bagus, namun sayangnya tidak dapat melakukan sekonsisten Indonesia," katanya.
Selain itu, secara permainan anak asuh Li Qiujiang sangat terampil dalam memainkan bola voli dan memberikan tontonan yang bagus pula.
"Saya pikir mereka (Indonesia) bisa melaju cukup jauh di turnamen ini, jadi saya mendoakan yang terbaik untuk mereka semua," ucapnya.
Berikut daftar tim yang lolos 8 besar Kejuaraan Bola Voli Asia Putra U-20 2024:
1. Indonesia
2. Arab Saudi
3. Iran
4. China
5. Jepang
6. India
7. Korea Selatan
8. Kazakhstan.