Maskapai Lion Air secara resmi mengumumkan mulai melayani penumpang jamaah umrah dengan penerbangan langsung nonstop rute Kulanamu-Madinah pulang pergi empat kali dalam sepekan.
"Rute efektif mulai hari ini per 1 Agustus 2024," ucap Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro melalui telepon seluler dari Medan, Kamis.
Maskapai bertarif rendah ini, lanjut dia, melayani penerbangan umrah 1446 H/2024 M dari Bandara Internasional Kualanamu ke Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz Madinah.
Sebab, rute ini akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi para jamaah, khususnya Sumatera Utara yang ingin melaksanakan ibadah umrah lebih nyaman dan efisien.
"Seperti frekuensi penerbangan lebih banyak empat kali dalam sepekan, dan menawarkan penerbangan langsung tanpa transit dari Kualanamu ke Madinah," kata Danang.
Pihaknya juga menawarkan armada pesawat yang modern dan nyaman berbadan besar, yakni Airbus A330-300 dan Airbus A330-900NEO masing-masing memiliki kapasitas hingga 440 kursi.
Kemudian, kerja sama dengan mitra tour dan travel terpercaya PT Dream Aviation guna memastikan para jamaah umrah mendapatkan pelayanan terbaik, sehingga perjalanan spiritual lebih terarah dan terencana.
"Kita juga menyediakan layanan inflight meals serta awak kabin yang siap membantu selama perjalanan udara, dan koneksi lebih luas dari berbagai wilayah," tutur Danang.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan Sokhib Al Rokhman mengatakan maskapai Lion Air bukan pemain baru melayani jamaah umrah di Bandara Internasional Kualanamu.
Menurutnya, maskapai Lion Air tidak membuat acara inaugural flight karena sebelumnya sudah melayani penerbangan jamaah umrah di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang.
Pesawat Lion Air dalam penerbangan nonstop rute Kualanamu-Madinah membawa 443 jamaah dari berbagai travel asal Kota Medan dan Aceh lepas landas di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (1/8).
"Sebelumnya juga sudah terbang ke Arab Saudi. Cuma musim haji stop dulu, karena di Saudi fokus untuk melayani jamaah haji. Jadi penerbangan umrah stop dulu," kata Sokhib.