"Kita harus memastikan generasi muda kita tumbuh sehat dan kuat. Gizi yang baik serta kebiasaan sehat seperti minum tablet tambah darah harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari para remaja," kata Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan bahwa asupan gizi yang seimbang bagi remaja untuk mencegah stunting.
Gerakan aksi bergizi juga dilakukan sebagai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan status gizi serta mencegah anemia pada siswa khususnya pelajar perempuan yang mengalami menstruasi.
Dengan adanya penerapan gerakan tersebut pertama kali dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kota Bengkulu dengan melakukan aksi minum tablet tambah darah secara massal yang dipandu oleh petugas kesehatan.
Melalui aksi bergizi di SMP Negeri 1 tersebut dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk turut aktif dalam upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan generasi muda.
Pemkot Bengkulu berkomitmen penuh untuk mewujudkan nol kasus stunting di wilayah tersebut dengan berbagai upaya salah satunya yaitu meningkatkan kualitas hidup keluarga, pola asuh anak, pelayanan kesehatan seperti sanitasi.
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) juga didorong untuk cepat tanggap dalam menangani kasus-kasus yang terindikasi stunting, sehingga intervensi dapat segera dilakukan.
Oleh karena itu, Pemkot Bengkulu menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di wilayah sekitar, seperti Korem, Kapolsek, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ketua adat untuk mendampingi keluarga berisiko stunting, termasuk calon pengantin dan ibu hamil, dalam upaya pencegahan stunting.
Hal tersebut dilakukan agar angka stunting di Kota Bengkulu dapat terus menurun dan memberikan dampak positif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan generasi masa depan serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.