Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta masyarakat tak perlu mendebatkan imbauan azan menjadi running text atau teks berjalan di televisi saat penayangan Misa Akbar yang dihadiri Paus Fransiskus, karena hal itu harus dipahami untuk menjaga toleransi beragama.
Menurut dia, imbauan dari Kementerian Agama itu diterbitkan untuk menunjukkan Indonesia yang menghormati Misa Akbar tersebut. Dia menyebut gelaran Misa Akbar itu waktunya memang bersamaan dengan kumandang azan yang biasa ditayangkan di televisi.
Baca juga: Kemenag imbau televisi siarkan azan via running text selama misa Paus
Baca juga: Kemenag imbau televisi siarkan azan via running text selama misa Paus
"Jadi, azan saya kira tetap harus langsung di masjid-masjid," kata Ace di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Jika nantinya azan di televisi menjadi teks berjalan, menurutnya hal itu tidak akan mengurangi pengetahuan masyarakat Muslim tentang waktu beribadah. Pasalnya, dia pun menyadari bahwa kedatangan Paus Fransiskus itu merupakan momen yang sangat penting bagi umat Katolik di tanah air.
"Harus saya sampaikan bahwa kita patut bersyukur atas kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Dan ini momen yang sangat langka," kata legislator yang membidangi urusan agama tersebut.
Baca juga: IMM dukung keputusan TV nasional tidak siarkan Azan Magrib selama misa Paus
Baca juga: IMM dukung keputusan TV nasional tidak siarkan Azan Magrib selama misa Paus
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) RI mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan untuk menyiarkan azan magrib dalam bentuk teks berjalan ketika menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9) besok.
Hal itu sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 1 September 2024, yang salinannya diperoleh ANTARA pada Selasa (3/9) malam.
Baca juga: Kemenag dan GPII sepakati penyiaran azan dalam format running text selama Misa Akbar Paus
Baca juga: Kemenag dan GPII sepakati penyiaran azan dalam format running text selama Misa Akbar Paus
Surat itu juga mengimbau agar seluruh televisi nasional menyiarkan ibadah misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus besok, secara langsung dan tidak terputus.
Adapun Misa Akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 itu digelar pada pukul 17.00-19.00 WIB, yang juga bertepatan dengan momen kumandang azan magrib.