Bengkulu (Antara) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu mulai mengalami kenaikan sekitar Rp200 per kilogram.
Petani sawit di Kabupaten Seluma Noca Alamsyah, Kamis, mengatakan kenaikan harga TBS sawit itu dari Rp875 per kilogram pada Februari sampai awal Maret 2016 menjadi Rp1.100 per kg pada minggu keempat Maret.
"Ini angin segar untuk petani, sehingga mulai merasakan hasil penjualan sawit," kata dia lagi.
Harga sawit di bawah Rp1.000 per kg, kata Noca, hanya cukup untuk biaya operasional pengolahan lahan saja, sementara petani tidak menikmati hasil dari perkebunan mereka.
"Apalagi kalau sampai di bawah Rp500 per kilogram, untuk beli pupuk saja tidak cukup," katanya lagi.
Namun kenaikan tersebut tidak dirasakan oleh seluruh petani sawit di Seluma. Hanya petani dengan lokasi kebun yang mudah dijangkau saja merasakan harga tersebut.
"Kalau lokasi kebunnya lebih masuk ke dalam dari jalan besar, harganya paling sekitar Rp600 hingga Rp700 per kg," kata dia.
Padahal lokasi perkebunan petani tersebut jaraknya tidak jauh dari jalan provinsi, namun kondisi jalan membuat kendaraan distribusi sulit mengaksesnya.
"Seperti di Desa Ulu Talo, Ilir Talo, jalannya berbatu-batu besar, itu menyulitkan mobil pengumpul sawit masuk," kata Noca lagi.
Sebagai konsekuensinya, petani setempat harus menerima harga sawit dibeli pengumpul jauh lebih rendah dari harga jual ke pabrik pengolah karena kesulitan akses jalan.
Pengumpul membebankan biaya risiko kerusakan kendaraan kepada petani.
"Sedangkan di tingkat pabrik pengolah, harganya sekitar Rp1.400 per kilogram," ujarnya pula.***3***
Harga sawit di Seluma naik
Jumat, 1 April 2016 0:54 WIB 3128