Beirut (ANTARA) - Kantor Berita Lebanon, NNA melaporkan bahwa wilayah selatan dan timur negara tersebut sudah mengalami 80 kali gempuran serangan udara Israel sampai Senin (23/9) pagi.
Serangan dimulai pada pukul 06:30 waktu setempat (03:30 GMT), menghantam area di sekitar kota Nabatieh di Lebanon dan tujuh pemukiman lainnya di wilayah timur Lebanon, yaitu Beqaa dan Hermel, menurut laporan tersebut.
Baca juga: Hizbullah luncurkan serangan balasan ke Israel
"Serangan udara Israel menghantam pemukiman Bawadi di Beqaa, menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya," ujar seorang sumber lapangan Lebanon kepada Sputnik.
Setelah serangan tersebut, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, menyatakan bahwa serangan udara itu dilakukan berdasarkan informasi intelijen yang mengungkap rencana Hizbullah untuk meluncurkan roket ke wilayah Israel.
"Kami menyarankan warga sipil dari desa-desa Lebanon yang berada di dalam atau di dekat bangunan serta area yang digunakan Hizbullah untuk tujuan militer, seperti tempat penyimpanan senjata, agar segera meninggalkan lokasi demi keselamatan mereka," kata juru bicara IDF tersebut.
Baca juga: Kolombia kecam media yang bungkam atas genosida Israel di Gaza
Sebelumnya pada Senin, IDF mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan besar-besaran terhadap fasilitas Hizbullah di Lebanon.
Pada Minggu, gerakan Hisbullah, Lebanon menyatakan bahwa para pejuangnya telah menyerang kompleks industri militer Israel, Rafael, yang terletak di utara kota Haifa, sebagai balasan atas ledakan perangkat elektronik pekan ini yang dituduh oleh Hizbullah dilakukan oleh Israel.
Pada 17-18 September, penyeranta (pager) dan alat komunikasi lainnya meledak di berbagai wilayah Lebanon, menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 3.000.
Penyebab ledakan simultan ribuan perangkat tersebut masih belum diketahui. Hizbullah dan otoritas Lebanon menyalahkan Israel atas insiden tersebut.
Baca juga: Hizbulllah umumkan babak baru lawan Israel
Presiden Israel Isaac Herzog membantah keterlibatan negaranya dalam peristiwa tersebut.
Pada Rabu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan fase baru upaya perang Israel di wilayah tersebut, dengan fokus pada front utara.
Pada Jumat, Israel melakukan serangan udara di wilayah selatan pinggiran kota Beirut, yang menewaskan 45 orang, menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon.
IDF kemudian menyatakan bahwa serangan tersebut menewaskan komandan top Hizbullah, Ibrahim Aqil, serta 15 anggota Hizbullah lainnya.
Sumber: Sputnik-OANA