Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Senin, menyebutkan hal tersebut dilakukan sebab kasus pneumonia yang menyerang anak-anak usia di bawah lima tahun, mencapai 38 kasus.
"Untuk kasus pneumonia yang menyerang anak-anak di Kota Bengkulu sejak Januari hingga awal Oktober 2024 yaitu 38 kasus," ujar dia.
Ia mengatakan seluruh masyarakat Kota Bengkulu harus dapat kembali menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mengonsumsi makanan yang bergizi.
Jika anak terkena flu dan batuk dalam jangka waktu yang lama dan ditemukan anak-anak yang memiliki ciri-ciri terinfeksi infeksi saluran pernapasan atas, pihaknya meminta orang tua membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Ia menjelaskan penanganan kasus pneumonia dilakukan Dinkes melalui sejumlah puskesmas di Kota Bengkulu, secara terpadu sesuai dengan prosedur tetap terkait dengan pengobatan pneumonia.
Ia mengatakan biaya pengobatan pneumonia di Kota Bengkulu untuk semua masyarakat sudah ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui program pemerintah sehingga secara otomatis pengobatan tersebut --termasuk penyakit lainnya-- secara gratis.
"Pneumonia disebabkan karena berbagai hal seperti microplasma, virus, bakteri ataupun jamur yang bisa menyerang dari organ paru-paru aupelioli ada infeksi sehingga ada cairan di paru-paru sehingga menyebabkan sesak dan harus segera diobati karena ada infeksi," kata Joni.
Pada 2023 Dinkes Kota Bengkulu menemukan dan menangani 146 kasus pneumonia di wilayah tersebut.