Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia bersama dengan Turki membentuk komite bersama untuk memperkuat kerja sama 14 subsektor industri yang dituangkan dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP) di Bogor, 12 Februari.
MSP tersebut ditandatangani oleh Menteri Perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mehmet Fatih Kacir, dengan disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto serta Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdoan.
"Pemerintah Indonesia antusias dalam pembahasan rencana kerja melalui MSP mengenai kerja sama bidang perindustrian antara Indonesia dengan Turki. Kami anggap hal ini sebagai bagian dari rencana aliansi strategis yang pernah dibicarakan dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki,” kata Menperin Agus di Jakarta, Senin.
Baca juga: Erdogan hadiahi Prabowo mobil listrik TOGG
Ia menjelaskan, lingkup kerja sama industri dalam MSP akan mencakup 14 sektor yaitu teknologi baterai dan material, bangunan dan teknologi konstruksi, kimia dan farmasi, elektronik dan permesinan industri, kendaraan listrik, pengembangan industri kecil menengah (IKM), industri berbasis agro, serta pengembangan kawasan industri.
Selanjutnya, industri maritim, teknologi dan alat kesehatan, industri logam, tekstil dan barang jadi, industri hijau, industri halal, serta area kerja sama lain yang disetujui kedua negara.
Baca juga: LKBN ANTARA-Anadolu Turki perbarui kerja sama disaksikan Prabowo-Erdogan
Adapun tujuan dari MSP ini yakni memajukan upaya kerja sama dan meningkatkan intensitas investasi pada bidang industri, kajian dan pengembangan bersama, proyek inovasi, pengembangan kapasitas, promosi, transfer teknologi, penggunaan teknologi utama dalam industri, dan kegiatan-kegiatan kerja sama yang saling menguntungkan.
Dikatakan Menperin, pembentukan komite bersama ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan dan pertemuan dirinya dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, H.E. Mehmet Fatih Kacir, serta dengan beberapa perusahaan industri manufaktur di Turki pada Juni 2024.
Dalam lawatan tersebut, Menperin melakukan berbagai pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, dan juga berbagai perusahaan besar di Turki seperti Beco, Arcelik, KOC Holding, dan Kordsa (Sabanci Holding). Selain itu, juga dengan beberapa perusahaan manufaktur lainnya yang bermaksud berinvestasi dan membangun pabrik di Indonesia.
Baca juga: Erdogan undang Prabowo hadiri forum Diplomasi Antalya April 2025
Hubungan industri kedua negara terjalin sangat erat dan sudah berlangsung sejak lama. Hubungan yang baik tersebut dapat terlihat dari total perdagangan kedua negara khususnya nonmigas sebesar 2 miliar dolar AS pada tahun 2023 atau tumbuh sebesar 13,6 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan dari sisi investasi, tercatat realisasi investasi Turki di Indonesia sebesar 42,7 miliar dolar AS pada tahun yang sama.