Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menunggu penetapan jumlah penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2025.
"Untuk data penerima BPNT tahun 2025 saat ini belum diketahui, kami masih menunggu data resmi dari Kementerian Sosial. Selain itu juga belum diketahui penyalurannya melalui bank atau PT Pos," kata Kepala Dinas Sosial Rejang Lebong Syahfawi saat dihubungi di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan jika mengacu kepada data penyaluran BPNT triwulan IV tahun 2024 jumlah penerima BPNT tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong mencapai 17.433 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kalangan warga tidak mampu yang menerima program BPNT tersebut, kata dia, pada tahun sebelumnya mencairkan bantuan ini melalui perbankan dan sebagian lagi melalui PT Pos.
Bantuan sosial yang diberikan pemerintah itu sendiri bertujuan untuk meringankan beban warga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, di mana para penerimanya dapat membeli bahan pangan yang dibutuhkan.
Dia berharap bantuan sosial di wilayah itu dapat diterima oleh orang yang berhak menerimanya atau tepat sasaran, mengingat para penerimanya ini telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) yang ada di 156 desa/kelurahan dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong.
Sebelumnya Dinas Sosial Kabupaten Rejang Lebong menyebutkan data penerima bantuan sosial (bansos) di daerah itu yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial setiap bulannya dilakukan pemutakhirkan oleh operator (SIKS-NG).
Kalangan tidak mampu yang masuk dalam DTKS di Kabupaten Rejang Lebong ini jumlahnya terus berubah setelah dilakukan verifikasi dan validasi (verval) guna pemutakhiran data penerima, karena ada yang pindah domisili, meninggal dunia maupun telah berubah status dari tidak mampu menjadi mampu.
Proses verval DTKS ini dilakukan di tingkat desa/kelurahan agar data para KPM program bansos yang digulirkan pemerintah bisa tepat sasaran.