Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah melakukan upaya antisipasi penyebaran paham radikalisme yang berkemungkinan masuk ke wilayah itu.
Ketua Tanfidziyah PC NU Rejang Lebong Mambrur Syah saat menggelar seminar dan diskusi terkait paham radikal dan aliran kepercayaan di Rejang Lebong, Senin, mengatakan upaya menanamkan pemahaman organisasi masyarakat (ormas) Islam di tengah-tengah masyarakat sangat penting dalam upaya menangkal paham radikalisme dan aliran kepercayaan.
"Kemudian saling bersinergi, saling menghargai kemudian untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, menyebarkan Islam yang damai, yang ramah Islam yang rahmatan lil alamin," kata dia.
Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi dan menangkal paham radikalisme di Kabupaten Rejang Lebong pihaknya telah melakukan berbagai upaya seperti membumikan pemahaman Islam yang rahmatan lil alamin, kemudian bekerja sama dengan berbagai ormas Islam untuk bersinergi agar menyampaikan pemahaman-pemahaman yang damai.
Selain itu pihaknya, kata dia, juga memanfaatkan media sosial seperti platform dakwah yang sejuk yang santun kemudian mengimbau tokoh-tokoh untuk membumikan Islam yang sejuk dan damai.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rejang Lebong M Abu Dzar dalam kesempatan itu menyatakan potensi paham radikal dan aliran kepercayaan masih ada di Kabupaten Rejang Lebong sehingga harus diantisipasi agar tidak berkembang dan meluas.
"Indikasi-indikasi paham radikal itu masih ada, itu tidak dapat kita pungkiri. Namun alhamdulillah sampai sekarang masih dalam kondisi yang aman dan kondusif," kata Abu Dzar.
Dengan adanya kegiatan seminar bertajuk seminar mewaspadai esensi dan dinamika sosial terhadap paham radikal serta keberadaan aliran kepercayaan dan keagamaan di Kabupaten Rejang Lebong yang digelar PC NU Kabupaten Rejang Lebong ini dinilainya sebagai hal yang positif dalam upaya menangkal paham radikalisme.
"Kami berharap berbagai pihak terkait dari pemerintah agar menyokong atau membiayai kegiatan-kegiatan seperti ini. Jangan sekali ini saja, kita adakan dalam kegiatan forum berbeda tema berbeda dan dengan peserta yang berbeda," tegasnya.