Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta pemerintahan desa dapat menjadi pelopor program PESIAR (Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Pendataan yang akurat menjadi pekerjaan rumah bersama. Warga yang meninggal atau pindah domisili harus tercatat dengan baik. Kami meminta para kepala desa untuk aktif menyisir dan mendata warganya masing-masing," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Jumat.
Hal itu menurut dia karena jaminan kesehatan merupakan salah satu program prioritas Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, sebagai upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas.
Herwan juga menegaskan pentingnya sinergi pemerintah desa dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dalam memastikan data peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selalu diperbarui.
Dia juga menekankan program PESIAR hadir untuk mempermudah masyarakat dalam pelayanan administrasi BPJS Kesehatan, terutama bagi mereka yang tinggal di pelosok desa.
Dengan adanya program itu, lanjut dia diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan.
"Dengan agen PESIAR yang berada di tingkat desa, pemetaan, penyisiran, advokasi, dan registrasi peserta JKN bisa dilakukan lebih optimal. Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan jumlah peserta JKN di kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu," ucapnya.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Bengkulu Syafrudin Imam Nugraha menjelaskan program PESIAR bertujuan merekrut peserta baru, meningkatkan keaktifan peserta JKN, serta menjangkau masyarakat desa yang belum terdaftar dengan memberikan pemahaman tentang manfaat program itu.
"Program PESIAR merupakan strategi BPJS Kesehatan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat desa, kampung, dan kelurahan. Program ini dijalankan melalui kerja sama dengan pemerintah desa, yang nantinya akan menunjuk agen PESIAR sebagai pelaksana di lapangan," ujarnya.