Ternate (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono di Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara melaporkan Gunung Dukono kembali erupsi pada Senin 2 Juni 2025, dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.350 meter di atas puncak gunung.
"Erupsi tadi dengan menyemburkan kolom abu yang teramati setinggi 1.350 meter di atas puncak gunung,"kata petugas PGA Dukono Bambang Sugiono dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Ternate, Senin.
Erupsi Gunung Dukono menyemburkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Laut.
Dia menjelaskan, erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 29 mm dan durasi 60.55 detik dari Pos PGA Dukono di Desa Mamuya Kecamatan Galela.
"Saat ini kondisi gunung gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu masih berada pada Status Level II atau Waspada,"ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung maupun wisatawan diimbau, agar tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius empat kilometer.
"Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap," ungkap Bambang.
Dia meminta kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Sebelumnya, Pos Pengamatan Gunung Api Dukono pada Senin (26/5/2025) pekan lalu menyebutkan Gunung Dukono erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.600 meter di atas puncak gunung dengan ketinggian kolom abu Gunung Dukono yang teramati setinggi1.600 meter.
Erupsi Gunung Dukono keluarkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur.
Dia menjelaskan, erupsi ini berhasil terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi 65.38 detik dari Pos PGA Dukono di Desa Mamuya Kecamatan Galela.