Jakarta, (ANTARA Bengkulu) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas mengaku sangat bangga proses pemilihan kepala daerah DKI Jakarta telah mempertontonkan bagaimana Empat Pilar bernegara khususnya Bhinneka Tunggal Ika sudah berjalan dengan baik.
"Pilkada di DKI semua orang bisa turut serta, ada calon dari (suku) Batak, Jawa, Palembang, Tionghoa, itu luar bisa. Dan itu dipertontonkan di Indonesia. Ini pilkada tidak bicara SARA," kata ketua MPR Taufiq Kiemas saat membuka sosialisasi Empat Pilar di gedung Nusantara V Senayan Jakarta, Kamis.
Sosialisasi Empat Pilar diikuti oleh 400 orang dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa.
Lebih lanjut Taufiq Kiemas menjelaskan pilkada DKI telah menunjukkan bagaimana visi Indonesia ke depan bangsa.
"Ini sangat membanggakan. Inilah bukti empat pilar itu sudah bisa dinikmati di Pilkada DKI, ini Empat Pilar mulai menunjukkan hasil. Kita tidak bicara lagi soal SARA," katanya.
Karena itu, Ketua MPR mengharapkan hal seperti ini bisa ditularkan ke seluruh Indonesia.
Lebih lanjut Taufiq Kiemas menjelaskan masalah Bhinneka Tunggal Ika ini mudah untuk diucapkan namun kadang tidak dipraktkekan.
"Semua bisa bicara Bhinneka Tunggal Ika, tapi tidak dipraktikkan," kata Taufiq Kiemas.
Ia mengharapkan apa yang terjadi pada pilkada DKI yang aman dan tertib serta tidak ada lagi soal SARA ini bisa menjadi contoh bagi seluruh Indonesia.
Sementara ketua Perhimpunan Indonesia Thionghoa Benny Setiawan mengatakan sangat senang warganya untuk pertama kalinya bisa diundang untuk mengikuti sosialisasi Empat Pilar.
Benny mengajak seluruh warga Perhimpunan INTI untuk bersama-sama ikut menyejahterakan bangsa. Benny juga mengajak agar tidak hanya mengeluhkan saja soal ketidakadilan.
"Kalau bicara ketidak adilan, dimana pun ada. Di Amerika Serikat-pun terjadi. Hal itu bisa dikurangi jika kesejahteraan bisa ditingkatkan," kata Benny. (ant)
Taufiq kiemas bangga pilkada DKI pertontonkan ke-bhinekaan
Kamis, 12 Juli 2012 11:52 WIB 1013
Pilkada di DKI semua orang bisa turut serta, ada calon dari (suku) Batak, Jawa, Palembang, Tionghoa, itu luar bisa. Dan itu dipertontonkan di Indonesia. Ini pilkada tidak bicara SARA..."