Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bengkulu meminta puluhan pedagang yang berjualan di Jalan Kedondong agar masuk ke dalam Pasar Panorama.
"Kawasan berjualan hanya di dalam pasar, jangan sampai rehabilitasi pasar yang menghabiskan dana miliaran jadi mubazir," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bengkulu Shafwan Ibrahim di sela-sela penertiban pedagang, Kamis.
Ia mengatakan untuk menertibkan para pedagang yang masih berjualan di pinggir jalan, Disperindag akan membangun pagar pembatas jalan dengan lahan parkir. Selain membuat lalu lintas macet, pedagang di pinggir jalan juga membuat pembeli tidak masuk ke dalam Pasar Panorama.
"Pedagang yang berjualan di dalam pun mengeluh karena pembeli tidak masuk ke dalam pasar, akibatnya mereka rugi," katanya menambahkan. Apalagi kata dia, para pedagang yang berjualan di pinggir jalan tersebut sebagian besar memiliki tempat berjualan di dalam pasar.
Penelurusan Disperindag, sebagian pedagang menyewakan tempat berjualan di dalam pasar, lalu mereka menggelar dagangan di pinggir jalan.
Puluhan pedagang Pasar Panorama, Rabu, memblokir Jalan Kedondong, Kelurahan Panorama, Kota Bengkulu sebagai bentuk protes atas ketidaktegasan pemerintah kota terhadap pedagang yang berjualan di sepanjang jalan itu.
"Ini namanya curang, jadi wajar kalau pedagang yang berjualan di dalam protes," tambahnya.
Ketua Forum Panorama Rafflesia, Bambang Hariyanto mengatakan pedagang yang berjualan di dalam pasar kehilangan pembeli akibat maraknya pedagang liar di pinggir jalan. "Kami merugi, kalau begini terus maka kami juga akan ikut berjualan di pinggir jalan," katanya.
Menurutnya, pedagang liar di pinggir jalan mengakibatkan omset turun hingga 50 persen. Selain itu, pasar Panorama yang dijadikan pasar percontohan nasional dengan dana rehabilitasi miliar rupiah akan mubazir.
Direncanakan, penataan pasar akan bertahap dimana saat ini tersedia 92 kios, 250 pedagang di los atau auning dan 450 tempat berjualan untuk pedagang kaki lima. Namun, yang ditempati hanya sekitar 50 persen dan selebihnya masih berjualan di pinggir jalan.
Yarneti, salah seorang penjual sayur yang berdagang di pinggir jalan mengakui memiliki tempat berjualan di dalam pasar tapi pembeli sangat sepi. "Kalau di dalam hanya laku sedikit, tidak kembali modal, makanya kami berjualan di pinggir jalan," katanya.(rni)
Pedagang di Jalan Kedondong diimbau masuk pasar
Kamis, 26 Juli 2012 13:59 WIB 1401
.....Pedagang yang berjualan di dalam pun mengeluh karena pembeli tidak masuk ke dalam pasar, akibatnya mereka rugi.....