Mukomuko (Antaranews Bengkulu) Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan maksimal sekitar 50 hektare sawah yang baru ditanami padi terancam kekeringan akibat pengeringan air irigasi sayap kanan di daerah itu.
Kami telah memeriksa sawah yang terdampak pengeringan irigasi, yakni maksimal sekitar 50 hektare. Sawah tersebut tersebar di Desa Sumber Mulya dan Lubuk Gedang, jelas Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Mukomuko Sugiyanto di Mukomuko, Kamis.
Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII saat ini sedang memperbaiki jaringan irigasi sayap kanan yang rusak di daerah itu.
BWS memperbaiki beberapa titik pada ruas saluran induk yang sangat rawan dan perlu segera ditangani seperti di BM KN 2 ? BM KN 3.
BWS memperbaiki jaringan irigasi rusak itu terhitung mulai tanggal 4 hingga 23 Juli 2018, sehingga selama itu air irigasi dikeringkan.
Ia menyatakan, meskipun seluas maksimal 50 hektare sawah di wilayah tersebut namun sawah tersebut masih mendapatkan sisa air yang berasal dari irigasi sayap kanan.
Kalau stok air irigasi yang mengairi seluas puluhan hektare sawah di wilayah itu masih aman, apalagi kini musim hujan, ujarnya. Selain itu sejumlah kelompok tani di Desa Sumber Makmur swadaya membangun bendungan manual untuk pengairan sawah yang terancam kekeringan akibat pengeringan air irigasi sayap kanan di daerah itu. Petani di Desa Sumber Makmur membuat bendungan manual agar permukaan bendungan irigasi menjadi tinggi sehingga air irigasi tetap mengalir ke sawah meski air irigasi dikeringkan, ujarnya.
Puluhan hektare sawah terdampak pengeringan irigasi
Kamis, 12 Juli 2018 18:57 WIB 966