Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta rencana proyek pengadaan seragam sekolah gratis untuk pelajar SD dan SMP di daerah itu senilai Rp13,4 miliar, harus dilaksanakan sesuai pengajuan sebelumnya.
Ketua DPRD Rejang Lebong M. Ali di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan dirinya tidak mengetahui jika proyek pengadaan seragam sekolah gratis yang diajukan Disdikbud setempat saat penyusunan APBD Perubahan 2018 pada September lalu akan diberikan dalam bentuk bahan dasar, bukan pakaian jadi.
"Pada waktu awal pembahasan pengajuan di Banggar kita pikir adalah pengadaan pakaian lengkap, kalau dibebankan kepada para orang tua murid jelas ini akan memberatkan, karena untuk satu setel pakaian sekolah ini setidaknya membutuhkan upah jahit paling kecil Rp60.000," ujarnya.
Guna memastikan ada tidaknya perubahan rencana kegiatan yang diusulkan dalam pengadaan pakaian anak sekolah gratis itu, pihaknya akan melihat verifikasi evaluasi bersama dengan Tim TAPD Pemkab Rejang Lebong terlebih dahulu, karena saat pembahasan di tingkat komisi sebelum sampai kepada dirinya selaku ketua Banggar, tidak menyebutkan adanya perubahan.
"Maksud mereka ini akan menganggarkan kembali biaya untuk penjahitan dalam APBD 2019, tapi kalau pengadaan seragam ini sudah selesai maka tidak boleh lagi mengadakannya. Jika sudah, ya sudah kita tidak akan memikirkan pembuatan baju lagi," tambah dia.
Dirinya juga menyatakan tidak setuju adanya rencana pembagian bahan dasar untuk pembuatan baju sekolah yang akan dilakukan oleh Disdikbud Rejang Lebong dalam APBD-P 2018 yang akan menelan anggaran Rp13,4 miliar, karena dinilai akan memberatkan orang tua murid.
Sebelumnya, Kepala Disdikbud Rejang Lebong Tarsisius Samuji mengatakan pihaknya dalam APBD-P 2018 akan memberikan bantuan bahan dasar pakaian sekolah, baik untuk pelajar tingkat SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, dengan nilai anggaran Rp13,4 miliar.
"Bahan dasar ini akan kita berikan kepada setiap siswa dua setengah setel pakaian. Bahan dasar ini diberikan kepada seluruh pelajar SD dan SMP mulai dari kelas I sampai kelas IX dengan jumlah keseluruhan mencapai 45.000 siswa," ujarnya.
Selanjutnya, kalangan siswa yang mendapatkan bantuan bahan dasar itu, kata dia, dipersilakan menjahitnya sendiri-sendiri, karena pihaknya tidak menganggarkan biaya penjahitan pakaiannya.
Berdasarkan catatan Antara, proyek pengadaan seragam sekolah gratis oleh Disdikbud Rejang Lebong sejak penyusuan ABPD-P 2017 senilai Rp14 miliar, namun gagal dilaksanakan, kemudian pada APBD 2018 dianggarkan kembali Rp3,5 miliar dan juga tidak terlaksana, terakhir anggaran ini dimasukan kembali dalam APBD-P 2018 dengan nilai Rp13,4 miliar.
Dewan: Pengadaan seragam sekolah harus sesuai pengajuan
Sabtu, 6 Oktober 2018 11:21 WIB 2427