Medan (ANTARA Bengkulu) - Taman Margasatwa Medan berhasil menangkarkan Harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) yang merupakan hewan langka dilindungi di luar habitat aslinya.
"Kini induk dari tiga anak harimau yang dilahirkan setahun lalu telah kembali kawin dan mudah-mudahan kali ini juga berhasil," kata Kepala Urusan Kesehatan Hewan dan Konservasi Taman Margasatwa Medan (TMM), drh Sucitrawan kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Dijelaskan dia, saat ini di TMM terdapat tujuh ekor Harimau Sumatra dan empat diantaranya merupakan hasil penangkaran. "Tiga ekor baru dilahirkan setahun lalu dari induk yang juga berasal dari hasil penangkaran," katanya.
Namun yang merisaukan lanjutnya, dari tujuh ekor Harimau Sumatra yang ada di TMM, hanya seekor yang berjenis kelamin betina. Sementara sisanya berjenis kelamin jantan termasuk tiga ekor anak harimau yang baru berusia setahun.
Untuk menjaga agar tidak terjadi persaingan memperebutkan betina, maka pihak pengelola TMM memisahkan harimau jantan dewasa. Sementara pasangan harimau yang telah berhasil melahirkan anak tetap dibiarkan bersama.
Pihak TMM lanjut dia sedang berupaya menjajaki kerjasama dengan sejumlah pengelola kebun binatang di Indonesia guna mendapatkan Harimau Sumatra betina. Diharapkan nantinya Harimau Sumatra yang ada di TMM mendapatkan pasangan sehingga bisa mencegah perkawinan sedarah.
TMM yang terletak di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Tuntungan atau sekitar 10 kilometer dari inti Kota Medan memiliki luas sekitar 30 hektare. Dengan luas yang ada tersebut memungkinkan pihak TMM untuk menyediakan tempat yang nyaman bagi Harimau Sumatra.
"Harimau di TMM ditempatkan di kandang lepas bukan di dalam kerangkeng sehingga memungkinkan untuk berkembang alami," katanya.
Dalam penanganan anak Harimau Sumatra, pihak pengelola TMM juga menjaga untuk tidak terlalu banyak bersentuhan. Pasalnya khawatir interaksi yang terlalu sering bisa berdampak buruk terhadap perkembangan anak harimau.
"Anak harimau yang baru lahir setahun lalu tetap dibiarkan hidup liar sehingga bisa berkembang secara alami," katanya.
Sebelumnya menurut data yang dilansir Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Tri Siswo, jumlah harimau Sumatera yang hidup di habitatnya, taman nasional maupun hutan lindung di Pulau Sumatera diperkirakan hanya sekira 400 ekor.
Harimau Sumatra termasuk hewan langka yang dilindungi karena terancam punah. Di habitat aslinya hewan buas ini mengalami ancaman serius akibat konflik dengan manusia dan perusakan lingkungan. Berdasarkan catatan dua tahun terakhir ini ada empat satwa langka itu ditemukan mati akibat dibunuh penduduk. (ANT)
TMM berhasil tangkarkan harimau Sumatra
Kamis, 30 Agustus 2012 16:22 WIB 2773
.....Anak harimau yang baru lahir setahun lalu tetap dibiarkan hidup liar sehingga bisa berkembang secara alami.....