Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Areal tanaman jagung percontohan seluas dua hektare yang dikelola Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dipastikan gagal panen akibat musim kemarau.
"Tanaman jagung percontohan itu sepertinya gagal panen akibat kemarau, dan yang muncul setiap batangnya bukan jagung, tetapi hanya 'serabut'-nya," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Mukomuko A Gani di Mukomuko, Minggu.
Tanaman jagung percontohan seluas dua hektare di lahan kosong belakang kantor BP2KP tersebut, rencana semula akan dimanfaatkan untuk kebun percontohan saat kegiatan Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) Provinsi Bengkulu ke-XIV di Mukomuko.
"Yang penting sekarang itu lahan yang sebelumnya gambut itu telah digarap dan ditanami jagung, sehingga tanah tersebut ada kadar asamnya, dan bisa dimanfaatkan untuk tanaman pangan lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah setempat mengalami kerugian akibat tanaman jagung gagal panen karena biaya awalnya cukup besar, seperti menggarap lahan, membuat siring, hingga benih dan pemupukan.
"Mau bagaimana lagi, sudah pasti rugi, tetapi yang jelas tanah di lahan kosong itu telah dibuka, sehingga untuk selanjutnya masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai tanaman dan komoditas lainnya," ujarnya.
Kemungkinan, kata dia, di lahan pencontohan tersebut akan ditanami berbagai aneka tanaman pangan lainnya.
Disamping itu, menurut dia, pada musim kemarau saat ini belum ada solusi yang tepat untuk mengantisipasi agar tanaman jagung percontohan tersebut tidak gagal panen, karena setiap hari tanaman tersebut butuh air.
"Kalau disiram setiap hari, maka biaya yang harus dikeluarkan juga besar, sehingga tidak mungkin bisa melakukan cara itu," ujarnya. (ant)
Tanaman jagung percontohan gagal panen akibat kemarau
Minggu, 14 Oktober 2012 19:04 WIB 2450