Semarang (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 65 film karya masyarakat umum dan pelajar bakal memeriahkan "Lawangsewu Festival", ajang perlombaan film pendek yang digelar Komunitas Sinema Semarang (KSS).
"Setidaknya sudah ada 65 karya yang dikirim, yang terbagi atas kategori umum dan pelajar," kata Penasihat KSS, Bambang Hengki Supriyanto, di sela lokakarya "Peningkatan Kualitas Produksi Film 2012" di Semarang, Rabu.
Menurut dia, antusiasme membuat film pendek di kalangan masyarakat selama ini cukup besar, salah satunya dibuktikan dengan pendaftar "Lawangsewu Festival" yang tidak hanya dari masyarakat Semarang.
Ia menyebutkan para pendaftar "Lawangsewu Festival" tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera yang mengirimkan karya film pendeknya dengan tema seputar kearifan lokal yang dimiliki daerah masing-masing.
"Kami sebenarnya tidak membatasi tema terlalu spesifik. Namun, yang jelas harus mengandung konten lokal dari daerah mana pun, bisa menceritakan objek wisata, kearifan lokal setempat, dan sebagainya," katanya.
Perkembangan produksi film pendek, kata dia, sebenarnya didorong kian banyaknya sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memiliki jurusan tersebut sehingga para siswa termotivasi untuk menghasilkan film.
Semakin banyaknya komunitas perfilman yang muncul di daerah-daerah, termasuk di Jawa Tengah, kata dia, turut pula menyumbang semakin besarnya kuantitas film-film pendek yang diproduksi masyarakat.
"Karena itu, kami menggelar perlombaan ini untuk memotivasi sineas-sineas berbakat dari daerah untuk berkarya membuat film pendek. Kegiatan ini diprakarsai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.
Para juri perlombaan film pendek itu, kata dia, dipilih dari kalangan sineas-sineas nasional, di antaranya Aditya Gumay yang pernah menyutradarai film "Emak Ingin Naik Haji" dan "Rumah Tanpa Jendela".
"Kami memang mengambil dewan juri dari sineas nasional untuk melihat sejauh apa kualitas film pendek yang dihasilkan sineas dari daerah," kata Ketua Komite Sinematografi Dewan Kesenian Jawa Tengah itu.
Untuk durasi film pendek, kata dia, dibatasi maksimal 12 menit/karya karena perlombaan itu memang menyiapkan para sineas perfilman dari daerah untuk bisa menghasilkan karya yang ditayangkan televisi lokal.
"Kami ingin membuat para sineas daerah mampu menghasilkan film yang bisa tayang di televisi lokal. Puncak perlombaan ini digelar pada 11 November 2012 di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang," kata Bambang. (ant)
65 film bakal ramaikan "Lawangsewu Festival"
Kamis, 8 November 2012 5:03 WIB 873